Rifki Umar Prawira Nugraha, 050710268 (2011) RASIO POTENSI ANTIBAKTERI ISOLAT Streptomyces A,F,G, DAN I TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 8739 DIBANDINGKAN STREPTOMISIN DAN KANAMISIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2012-nugraharif-24059-ff.-13---k.pdf Download (450kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2012-nugraharif-20465-ff.13--k.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Saat ini penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme masih menduduki peringkat atas. Pengobatan utama infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dilakukan dengan menggunakan antimikroba, namun, penggunaan antimikroba yang tidak rasional dan berlebihan dapat memicu terjadinya resistensi. Resistensi juga dapat terjadi akibat pemakaian antimikroba baru yang berlebihan dan penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini mendorong manusia untuk menemukan alternatif sumber antimikroba baru yang dapat melawan resistensi. Antimikroba dapat diperoleh dengan cara isolasi dari alam, dibuat secara semisintesis atau sintesis. Penghasil antimikroba dari alam umumnya berasal dari mikroba penghuni tanah. Streptomyces sp. merupakan bakteri khas penghuni tanah yang menghasilkan antimikroba yang dapat berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, dan antivirus. Penelitian ini menggunakan isolat Streptomyces A,F,G, dan I yang diisolasi dari tanah kompos Rumah Kompos Bratang Surabaya, yang pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keempat isolat terebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus maupun E.coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya potensi antibakteri dari isolat Streptomyces sp. A, F, G, dan I khususnya terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram negatif Escherichia coli dibandingkan antimikroba standar Streptomisin dan kanamisin. Potensi yang dimiliki Streptomyces sp. berbeda – beda. Isolat Streptomyces sp. I memiliki potensi tertinggi sebagai antibakteri baik terhadap S.aureus maupun E.coli dibandingkan isolat lain. Aktivitas tertinggi dari masing – masing isolat akan digunakan pada penetapan rasio potensi dibandingkan dengan standar streptomisin dan kanamisin. Data rasio potensi menunjukkan bahwa isolat Streptomyces A,F,G dan I memiliki aktivitas lebih besar terhadap E.coli dibanding dengan standar streptomisin dan kanamisin, sedangkan aktivitas lebih besar terhadap S.aureus dimiliki oleh isolat Streptomyces F dan I. Berdasarkan hasil rasio potensi Tabel 5.5 dan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa rasio potensi terbesar terhadap S.aureus dibandingkan pembanding streptomisin dan kanamisin berturut – turut dimiliki oleh isolat Streptomyces sp. I dengan persentase 116,83% dan 143,15%, dan rasio potensi terbesar terhadap E.coli dibandingkan pembanding streptomisin dan kanamisin berturut – turut dimiliki oleh isolat Streptomyces sp. A dengan persentase 181,35% terhadap streptomisin dan Streptomyces sp. F dengan persentase 122,95% terhadap kanamisin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF. 13 / 12 Nug r | ||||||
Uncontrolled Keywords: | STREPTOMICYN | ||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | ||||||
Date Deposited: | 02 Jul 2012 12:00 | ||||||
Last Modified: | 28 Jul 2016 08:19 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10401 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |