VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis PADA PENETAPAN KADAR BORAKS DALAM SIOMAY

Rahma Widyanita Dewi, 050810148 (2011) VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis PADA PENETAPAN KADAR BORAKS DALAM SIOMAY. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2012-dewirahmaw-24052-ff.-06---k.pdf

Download (554kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2012-dewirahmaw-24052-ff.-06---k.pdf
Restricted to Registered users only

Download (554kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Boraks merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang dilarang untuk digunakan, seperti yang tercantum dalam Permenkes RI Nomor: 722/MenKes/ Per/IX/88 yang telah dilengkapi dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1168/ MenKes/Per/X/ 1999. Dalam kenyataannya boraks yang dapat menimbulkan efek toksik yaitu muntah, diare, eritema, depresi sistem saraf pusat, dan kerusakan ginjal masih sering digunakan salah satunya pada siomay sebagai pengenyal dan pengawet. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis boraks dalam makanan. Pada penelitian ini dilakukan validasi metode spektrofotometri UV-Vis pada penetapan kadar boraks dalam siomay, dimana metode ini diharapkan dapat memperoleh metode penetapan kadar boraks menggunakan spektrofotometri UV-Vis yang valid yang dapat digunakan untuk penetapan kadar boraks dalam siomay untuk penerapan proses kontrol kualitas. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri dengan pereaksi kurkumin, atom boron akan bereaksi dengan kurkumin pada suasana asam membentuk kompleks stabil boro-kurkumin yang berwarna coklat merah. Larutan yang terbentuk dapat diukur serapannya pada panjang gelombang 547 nm. Untuk mendapatkan metode yang optimal dalam analisis boraks menggunakan kurkumin, diperlukan optimasi. Optimasi yang dilakukan antara lain adalah menentukan panjang gelombang maksimum, optimasi volume penambahan asam asetat glasial-asam sulfat pekat (1:1), optimasi penambahan volume kurkumin 0,125%, serta waktu kestabilan warna. Hasil optimasi menunjukkan bahwa, kompleks boro-kurkumin memberikan serapan ada panjang gelombang maksimum 547 nm, dengan penambahan asam asetat glasial-asam sulfat pekat (1:1) sebanyak 1 ml dan kurkumin 0,125% sebanyak 1 ml, serta serapannya diamati pada menit ke 50. Hasil dari uji linearitas menunjukkan bahwa y = 0,7515x – 0,0346; r = 0,9882 > r tabel= 0,878; hasil uji ANOVA, nilai F hitung sebesar 124,822 dengan tingkat signifikansi 0,002 (α = 5%), dan t hitung= 11,172 dengan tingkat signifikansi 0,002 (α = 5%). Pada penentuan LOD didapatkan sebesar 0,02487 ppm and 0,07537 ppm. Hal ini berarti bahwa kadar terkecil yang dapat dideteksi adalah 0,02487 ppm, sedangkan kadar terkecil yang dapat ditentukan secara kuantitatif dengan kepekaan dan ketelitian tinggi adalah lebih besar atau sama dengan 0,07537 ppm. Pada uji ketelitian atau presisi instrument dapat dinyatakan dalam koefisien variasi didapat sebesar 0,140%, memenuhi persyaratan KV ≤ 2%. Pada akurasi dilakukan dengan menggunakan lima kadar penambahan boraks yang berbeda pada sejumlah sampel simulasi yang tidak mengandung boraks. Hasil dari uji akurasi pada penelitian ini (% recovery rata-rata) yaitu 43,14% dengan KV sebesar 1,16 %. Persyaratan akurasi untuk validasi metode adalah 98- 102%. Jika dibandingkan antara akurasi yang diperoleh dengan persyaratan akurasi dari literatur, maka akurasi pada penelitian ini masih belum memenuhi persyaratan. Pada penetapan kadar boraks dalam sampel siomay yang diambil dari tiga pedagang berbeda yang berjualan di lingkungan kampus B Universitas Airlangga Surabaya, diperoleh bahwa tidak ada satupun sampel yang mengandung boraks dilihat dari pemeriksaan warna dan spektra yang tidak menunjukkan warna terbentuknya kompleks boro-kurkumin, serta diperkuat dengan adanya reaksi uji nyala adanya boraks yang tidak menunjukkan warna hijau pada nyala api. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa parameter validasi diantaranya selektifitas, LOD, LOQ, linearitas, serta presisi telah memenuhi persyaratan. Sedangkan parameter akurasi, masih belum memenuhi persyaratan, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai modifikasi metode dan validasinya agar didapat metode penentuan kadar boraks dalam siomay dengan spektrofotometri UV-Vis yang valid dan dapat diterapkan sebagai kontrol kualitas makanan khususnya siomay secara rutin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF. 06 / 12 Dew v
Uncontrolled Keywords: SPECTROPHOTOMETRIC; BORAX
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA601-602 Food and food supply in relation to public health
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Rahma Widyanita Dewi, 050810148UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Poedjiarti, Hj. Apt., MS.UNSPECIFIED
Depositing User: Ani Sistarina
Date Deposited: 02 Jul 2012 12:00
Last Modified: 28 Jul 2016 08:52
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10404
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item