Samiyah Baswedan, 050911251 (2013) PENGARUH PENGETAHUAN OBAT ANTI-INFLAMASI NON STEROID (AINS) ORAL TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI PADA ETNIS MADURA DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-baswedansa-29530-6.ringk-n.pdf Download (224kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
PENGARUH PENGETAHUAN OBAT ANTI-INFLAMASI NON STEROID (AINS) ORAL TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI PADA ETNIS MADURA DI SURABAYA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
perilaku dan usaha apabila masyarakat merasakan sakit. Salah satu upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri disebut swamedikasi. Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu, termasuk obat herbal dan obat tradisional untuk mengobati penyakit dan gejala yang dapat dikenali sendiri (WHO, 1998). Menurut Green, perilaku manusia dari tingkat kesehatan terbentuk dari tiga faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat. Pengetahuan merupakan salah satu alasan masyarakat untuk berperilaku yang tergolong dalam faktor predisposisi (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini akan ditinjau adalah obat Anti-inflamasi Non Steroid (AINS). AINS merupakan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat, baik dengan resep dokter maupun swamedikasi. Padahal resiko efek samping amat tinggi. Untuk itulah dilakukan penelitian pada etnis Madura yang berada di Surabaya. Penelitian ini dilakukan secara analitis, dengan memberikan kuesioner terhadap 100 responden secara purposive sampling. Kriteria responden yakni berusia 18-59 tahun yang melakukan swamedikasi obat AINS selama 3 bulan terakhir dan bersedia menjadi responden. Sebelum digunakan untuk instrumen penelitian, terhadap kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan melakukan studi pendahuluan. Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data demografi, perilaku dan pengetahuan responden dengan menganalisis menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 18. Dari hasil penelitian, diperoleh penilaian bahwa 52% responden mempunyai pengetahuan cukup baik terkait swamedikasi dan AINS. Sedangkan pada penilaian perilaku diperoleh 91% mempunyai perilaku yang tepat terkait pemilihan dan penggunaan AINS. Namun, setelah dianalisis lebih lanjut, responden dengan pengetahuan yang kurang baik tidak selalu mempunyai perilaku yang tidak tepat., sehingga dimungkinkan ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku selain dari faktor pengetahuan. Hal ini juga didukung dengan hasil nilai R Square bahwa pengetahuan memberikan pengaruh sebesar 8.60% terhadap perilaku, dengan persamaan regresi Y= 5.852 + 0.136 X. Tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0.003. Dapat diartikan bahwa ada pengaruh pengetahuan AINS oral terhadap perilaku swamedikasi pada etnis Madura di Surabaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF. Kom. 36/13 Bas p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | DRUGS; SELF MEDICATION | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS200-201 Pharmaceutical dosage forms |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Komunitas | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | |||||||||
Date Deposited: | 21 Jan 2014 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 29 Jul 2016 02:17 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10412 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |