Bobby Tanaya Gunawan (2020) Konstruksi Pancasila Sebagai Instrumen Hegemoni Negara Melalui Wacana Ideologi Anti-Pancasila Era Kepemimpinan Joko Widodo (Analisis Wacana Kritis pada Berita Media Digital Indonesia). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (COVER)
1. COVER.pdf Download (472kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (403kB) |
|
Text (DAFATR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (157kB) |
|
Text (BAB 1)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (661kB) |
|
Text (BAB 2)
5. BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 March 2024. Download (529kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
6. BAB III TEMUAN DATA DAN ANALISIS.pdf Restricted to Registered users only until 24 March 2024. Download (921kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
7. BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 24 March 2024. Download (274kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (415kB) |
|
Text (EMBARGO)
Fis.P.23-21-embargo bobby - bobby tanaya.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) | Request a copy |
|
Text (KESEDIAAN PUBLIKASI)
Fis.P.23-21-kesediaan publikasi bobby - bobby tanaya.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) | Request a copy |
Abstract
Ideologi pancasila telah melalui sejarah yang panjang sekaligus penuh dinamika sejak Indonesia merdeka hingga era termutakhir ini. Setelah sempat surut di era awal Reformasi, kini eksistensi pancasila kembali muncul ke permukaan dunia politik dan tampil untuk dipertentangkan dengan ideologi-ideologi lain di dunia dalam bentuk wacana. Berangkat dari transformasi tersebut, penulis berupaya mengulas konstruksi ideologi Pancasila melalui wacana ideologi Anti-Pancasila di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo secara kritis. Penelitian ini hendak menjelaskan bagaimana sebuah teks yang berisi sejumlah wacana hingga membentuk rantai wacana dapat dikaitkan dengan konteks yang lebih besar—yakni praksis sosial-politik, dengan menggunakan metode Analisis Kritis Wacana model Norman Fairclough. Penulis menggunakan teori hegemoni budaya milik Gramsci untuk megungkapkan bahwa praktik pewacanaan Ideologi Anti-Pancasila ini merupakan suatu upaya dari negara untuk mendominasi masyarakat dengan ideologi tertentu demi terwujudnya suatu konsensus politik. Di samping itu, penulis juga melibatkan konsep aparatus ideologi negara, konsep kritis, konsep ideologi, dan konsep analisis wacana kritis sebagai alat bantu guna memahami bagaimana praktik kekuasaan terjadi ketika wacana diproduksi. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Gramsci dalam teori hegemoni budaya, penguasa ideologi kerap bekerja sama dengan kelompok kapitalis dalam penanaman ideologi—yang dalam hal ini adalah institusi media massa. Maka pembacaan bermula dari pengartikulasian wacana yang ada pada teks pidato 1 Juni 2017—yang merepresentasikan bagaimana pemerintahan Joko Widodo memaknai wacana ideologi Anti-Pancasila. Dari pembacaan itu, penulis berhasil mengklasifikasikan wacana Ideologi Anti-Pancasila menjadi dua sub-wacana, yakni sub-wacana Radikalisme Islam dan sub-wacana Komunisme. Selanjutnya, penulis mengkaji wacana yang terdapat dalam sejumlah berita dari dua portal media daring Kompas.com dan Republika.co.id dengan spesifikasi obyek penelitian dalam dua babak, yaitu babak Penerbitan Perppu Ormas dan Pembubaran HTI di tahun 2017 serta Kontroversi RUU HIP di tahun 2020. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pewacanaan Ideologi Anti-Pancasila terdapat pertarungan politik yang diikut-sertai oleh pelbagai aktor. Pertarungan tersebut mengakibatkan konstruksi wacana oleh kedua media berbeda karena media massa telah ternilai tidak netral dan berpihak karena sejumlah faktor, yakni ideologi dan pola jurnalisme media massa, posisi politik media dalam jangka waktu tertentu, dan interaksi politik pemilik media yang dapat mempengaruhi arah pemberitaan dari meja redaksi. Konstruksi Pancasila melalui wacana Ideologi Anti-Pancasila di era Pemerintahan Joko Widodo akhirnya bukan hanya soal pertarungan politik dalam rangka memenangkan kontestasi pemilu belaka, melainkan pertarungan ideologis yang melibatkan negara, media massa, serta kelompok-kelompok dari masyarakat sipil.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.P 23-21 Gun k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Ideologi, Diskursus, Hegemoni, Analisis Wacana Kritis, Ideologi Anti-Pancasila, Media Daring Indonesia | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM701 Social systems H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | prasetyo adi nugroho | ||||||
Date Deposited: | 24 Mar 2021 02:47 | ||||||
Last Modified: | 24 Mar 2021 02:47 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/105069 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |