TITIS PRASETYANINGTYAS, 050312716 (2009) PENGARUH PENAMBAHAN PEG 4000 TERHADAP PELEPASAN PIROKSIKAM DARI BASIS VANISHING CREAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-prasetyani-9218-ff125_0-k.pdf Download (404kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-prasetyani-9138-ff125_08.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Piroksikam merupakan golongan obat anti inflamasi non-steroid yang sering digunakan oleh masyarakat. Piroksikam merupakan salah satu obat yang sukar larut dalam air dan memiliki efek samping iritasi saluran cema pada pemakaian per oral. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kefarmasian, telah dikembangkan usaha-usaha untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping bahan obat yang digunakan secara per oral. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah membuat sediaan topikal. Pada sediaan topikal, piroksikam bekerja pada jaringan viable epidermis dan dermis dimana pada jaringan tersebut terdapat reseptor inflamasi. Sediaan topikal yang dipilih adalah krim dengan basis vanishing cream dengan penambahan PEG 4000 sebagai bahan yang dapat meningkatkan laju disolusi atau kecepatan melarut piroksikam. Basis vanishing cream dipilih karena mudah digunakan, eenderung tidak lengket dan memberi 'A:esan dingin di kulit. Dengan penambahan PEG 4000 diharapkan dapat meningkatkan kecepatan melarut piroksikam sehingga dapat meningkatkan efektivitasnya dalani hal ini pelepasan dari basis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan PEG 4000(1%, 4% dan 9%) terhadap pelepasan piroksikam dari basis vanishing cream. Penentuan pelepasan piroksikam melewati membran selofan dengan menggunakan larutan dapar asam klorida pH 1,2±0,05. Krim tanpa penambahan PEG 4000 (krim A) digunakan sebagai pembanding. Penentuan pelepasan piroksikam secara in vitro ini dilakukan dengan menggunakan sel difusi modifikasi dari USP XXIII. Hasil penelitian yang diperoleh pada pengukuran pH rata-rata untuk krim A (krim tanpa penambahan PEG 4000), krim B(dengan penambahan PEG 4000 1%), krim C (dengan penambahan PEG 4000 4%) dan krim D (dengan penambahan PEG 4000 9%) berturut-turut adalah (4,48±0,01); (4,36±0,04); (4,23±0,07) dan (4,06±0,04). Dari pengukuran viskositas diperoleh hasil sebagai berikut berturut-turut untuk krim A, B, C dan D sebesar (]03,33±5,77 dPas); (121,67±2,89 dPas); (143,33±2,89 dPas) dan (93,33±5,77 dPas). Sedangkan pada pemeriksaan homogenitas diperoleh hasil bahwa replikasi tiap formula memiliki KV< 6%, hal ini menunjukkan bahwa kandungan piroksikam pada semua sediaan krim piroksikam sudah homogen. Berdasarkan hasil uji pelepasan piroksikam, diperoleh harga fluks pelepasan untuk sediaan krim A, B, C dan D berturut-turut adalah (7,4317±0,73), (10,5053±1,03), (10,0923±0,56) dan (15,3503±1,51) gglcm2tmenit~". Dari hasil tersebut, dilakukan uji statistik menggunakan ANOVA satu arah pada derajat kepercayaan 95% ((x = 0,05), dan diperoleh harga F hitung (36,621) lebih besar dari F tabel (4,07). Hal ini berarti minimal ada satu pasang data fluks pelepasan yang berbeda bermakna. Untuk itu, dilakukan uji HSD Tukey dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar tiap formula kecuali antara krim A dengan krim C dan antara krim B dengan krim C. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penambahan PEG 4000 1% dan 9% meningkatkan pelepasan piroksikam tetapi pada penambahan PEG 4000 4% tidak meningkatkan pelepasan piroksikam karena terjadi peningkatan viskositas sediaan yang bermakna.

Actions (login required)

View Item