Perbaikan Klinis Signifikan Pasien Spondilitis Tuberkulosis yang Mendapatkan Regimen Obat Anti Tuberkulosis: Laporan Kasus Serial

Rika Ainun T and Erwin Hardiansyah and Devi Ariani Sudibyo and Hanik Badriyah Hidayati (2020) Perbaikan Klinis Signifikan Pasien Spondilitis Tuberkulosis yang Mendapatkan Regimen Obat Anti Tuberkulosis: Laporan Kasus Serial. Aksona, 1 (5). pp. 146-149.

[img] Text (Artikel)
Bukti C-31 Aksona Serial.pdf

Download (554kB)
[img] Text (Peer Review)
Bukti C-31 Peer Review.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Similarity)
Bukti C-31 Serial.pdf

Download (842kB)
Official URL: https://aksona.org/archives/2020-v01n05/2020-v01n0...

Abstract

Spondilitis tuberkulosis, yang dikenal sebagai penyakit Pott, adalah bentuk paling umum dari tuberkulosis muskuloskeletal. Regimen obat anti tuberkulosis masih menjadi terapi dasar atau dikombinasikan dengan pembedahan pada kasus tertentu. Kasus: Kami melaporkan dua kasus spondilitis tuberkulosis, laki-laki 53 tahun dan wanita 26 tahun dengan nyeri punggung hebat. Kedua pasien mengalami hipoestesia kedua tungkai bawah dan gangguan kencing. Kelemahan tungkai gradual terjadi sejak 4 minggu dengan skala medical research council (MRC) 1 pada kasus pertama, sedangkan pada kasus kedua kelemahan terjadi sejak 2 minggu dengan skala MRC 3. Magnetic resonance imaging (MRI) spinal menunjukkan spondilitis tuberkulosis pada vertebra thorakal 5–6 dengan kompresi medula spinalis pada kasus pertama dan spondilodiscitis tuberkulosa pada vertebra thorakal 2–3, gibbus, abses paravertebral dengan kompresi medula spinalis derajat sedang pada kasus kedua. Kedua pasien dipersiapkan menjalani operasi elektif. Regimen obat anti tuberkulosis meliputi Isoniazid, Pirazinamid, Rifampisin, dan Streptomisin selama 1–2 bulan, diikuti Isoniazid dan Rifampisin selama 9–12 bulan diberikan sebagai terapi lini pertama. Didapatkan peningkatan kekuatan otot signifikan dengan skala MRC 5, tidak didapatkan defisit otonom, dan nyeri derajat ringan yang dinilai dengan numeric pain rating scale (NPRS) setelah satu tahun follow up. Kesimpulan: Regimen obat anti tuberkulosis tetap dapat diandalkan dan mampu menunjukkan perbaikan klinis yang signifikan pada terapi pasien spondilitis tuberkulosis.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Perbaikan Klinis, Regimen Obat Anti Tuberkulosis, Spondilitis Tuberkulosis
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Saraf
Creators:
CreatorsNIM
Rika Ainun TUNSPECIFIED
Erwin HardiansyahUNSPECIFIED
Devi Ariani SudibyoNIDN0001108203
Hanik Badriyah HidayatiNIDN0024097808
Depositing User: arys fk
Date Deposited: 09 Apr 2021 03:49
Last Modified: 09 Apr 2021 03:49
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/105301
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item