Boedi Aksa, 05
(1987)
Perbandingan Kadar Fruktosa-Glukosa Dan Sukrosa Dalam Contoh Madu Hasil Pertanakan Lebah Daerah Malang, Pasuruan dan Mojokerto.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Telah dilakukan penelitian perbaniingan kadar
fruktosa-glukosa(gula pereduksi) dan sukrosa(gula non pereduksi) dalaai madu yang bera^al dari peternak atau pemelihara tawon di daerah Pacet kfebupaten Mojokerto, Trawas, Tretes dan Prigen kabup^ten Pasuruan, serta Karanglo dan Tumpang kabupaten Malang.
Analisis kualitatif perasan tala(rumah tawon) dengan reaksi Uolisch, Fehling maupun Ozason memberikan hasil po3itif yang menunjukkan gula pereduksi, sedangkan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar fruk tosa-glukosa dan sukrosa dilakukan dengan menggunakan
metode Luff-Schoorl.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data-data yang diperoleh dengan menggunakan statistik rancangan "Com - pletely randomized design" dan uji HSD pada nilai
- Ada perbedaan yang bermakna kadar rata-rata(% w/w) fruktosa-glukosa(gula pereduksi) antar sampel dari daerah Tretes(60,01), Tumpang(61,40), Prigen(62,51) Xrawas(65,32) dan Karanglo(66,72), kecuali yang berasal dari daerah Pacet(66,81) dan Karanglo(66,72).
- Ada perbedaan yang bermakna kadar rata-rata(% w/w) sukrosa(gula non pereduksi) antar sampel dari daerah Pacet(l,86), Karanglo(2,70), Trawas(4,22), Tretes(6,64) dan Tumpang(7,34) , kecuali yang beraoal dari daerah Trawas(4,22) dan Prigen(4,36).
Hasil rata-rata penetapan kadar fruktosa-glukosa
ytuig paling besar beraoal dari daerah Pacet
kabupaten Mojokerto dan paling sedikit berasal dari daerah Tretes kabupaten Pasuruan, sedang hasil rata-rata penetapan kadar sukrosa yang paling besar berasal dari daerah Tumpang kabupaten Malang dan paling sedikit berasal dari daerah Pacet kabupaten Mojokerto,
Actions (login required)
 |
View Item |
