Noeroel Widajati and Meirina Ernawati and Tri Martiana (2017) EFFECT OF THE ROLE OF SAFETY OFFICER ON COMPLIANCE TO OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (OSH) AMONG OUTSOURCING WORKERS IN COMPANY X, SURABAYA. FOLIA MEDICA INDONESIANA, 53 (2). pp. 131-138. ISSN 2355-8393

	Text (Turnitin) No. 8. Turnitin.pdf Download (1MB)
	Text (Peer Review) KURIL NO. 8.pdf Download (1MB)
	Text (Full Text) 8 Full Text.pdf Download (220kB)

Abstract

Hingga akhir tahun 2012, Jamsostek menunjukkan adanya 103.074 kasus kecelakaan kerja. 91,21% dari jumlah korban kecelakaan dapat kembali sembuh, 3,8% mengalami cacat fungsi, 2,61% mengalami cacat sebagian, dan sisanya meninggal dunia (2.419 kasus)dan mengalami cacat total tetap (37 kasus), dengan rerata 282 kasus kecelakaan kerja setiap harinya. Karena pengaruh iklim perusahaan yang semakin ketat, perusahaan berusaha untuk melakukan efesiensi biaya produksi (cost of production). Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan penerapan sistem outsourcing. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan bersangkutan. Apabila aspek penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dikelola dengan benar, maka kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap citra perusahaan dan kelancaran persediaan produk perusahaan akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada kerugian perusahaan, baik materi maupun citra perusahaan. Peran dan tanggung jawab safety officer sangat berpengaruh terhadap tercapainya zero accident, sehingga banyak program safety yang dikembangkan, antara lain safety briefing dan safety patrol, dengan tujuan untuk meningkatkan aspek K3. Namun, beberapa karyawan yang belum mentaati ketentuan dari penerapan K3 di perusahaan tempat mereka bekerja.

Actions (login required)

View Item