DANANG DWI YUANTO, 050112376 (2006) STUDI PROFIL METABOLIT FUNGSI ENDOFIT AE-B TANAMAN Alyxia reinwardtii (BI) DENGAN KLT DENSITOMETRI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-yuantodana-1535-ff1406-k.pdf Download (421kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-yuantodana-1535-ff1406.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Tanaman Alyxia reinwardtii merupakan salah satu keanekaragaman tumbuhan di Indonesia yang menghasilkan berbagai metabolit sekunder dan sering dimanfaatkan dalam pengobatan. Telah diketahui bahwa faktor internal dan eksternal misalnya faktor lingkungan (ketinggian tempat, jenis tanah, dan iklim), bagian tanaman yang diambil, umur tanaman, serta asosiasi dengan organisme lain dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan jenis metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu tanaman. Kulit batang tanaman Alyxia reinwadtii berdasarkan penelitian yang telah. dilakukan mengandung Pinoresinol, minyak atsiri, kumarin, asam organik, triterpen, zat samak, alkaloid, dan polifenol. Ditemukan pula adanya simbiosis antara tanaman Alyxia reinwardtii yang mempunyai jaringan pengangkutan sebagai tanaman inang dengan fungi endofit sebagai organisme heterotrof. Kedekatan hubungan ini dapat menyebabkan terjadinya transfer genetik, sehingga berbagai senyawa metabolit sekunder bermanfaat yang dihasilkan oleh tanaman inang juga dapat dihasilkan oleh fungi endofit. Adanya kenyataan tersebut diduga fungi endofit merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi produksi metabolit sekunder dari tanaman inang. Hal itu mendorong dilakukan penelitian terhadap fungi endofit AE-B yang diisolasi dari jaringan batang tanaman Alyxia reinwardtii habitat Materia Medika Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi profil kandungan metabolit sekunder fungi endofit AE-B sebagai penelitian awal untuk mempelajari apakah suatu tanaman memproduksi metabolit sekunder oleh karena faktor internal dari tanaman tersebut atau juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dalam hal ini adalah interaksi tanaman dengan fungi endofit. Dari hasil proses kultivasi dan pemanenan, miselia fungi yang telah kering diekstraksi dengan metanol 80% dan residunya diekstraksi dengan diklorometan, sedangkan filtrat media langsung diekstraksi dengan etil asetat menggunakan ultrasonik dan pengocokan dengan rotary shaker. Masing-masing ekstrak dipekatkan dengan rotavapour pada suhu ≤ 35°C dan ditotolkan pada pelat KLT dengan eluen etil asetat : metanol : air (70 : 20 : 10 v/v) dan n-heksan : etil asetat (80 : 20 v/v) untuk ekstrak metanol 80% dan etil asetat, serta n-heksan : etil asetat (80 : 20 v/v) untuk '" ekstrak diklorometan. Proses visualisasi dilakukan dengan sinar UV 254 rim dan pereaksi penampak noda anisaldehid-asam sulfat, vanilin-asam sulfat, ceri-asam sulfat, ninhidrin, dan dragendorf. Dari penelitian ini didapatkan Ekstrak Metanol 80% miselia fungi endofit AE-B mengandung berbagai kelompok golongan senyawa yang bersifat semipolar-polar, aktif terhadap sinar UV 254 nm dengan nilai Rf 0,48; 0,69; dan 0,76. Positif terhadap pereaksi Anisladehid-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,22; 0,67; 0,77; dan 0,92, Vanilin-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,20; 0,71; 0,77; 0,84; dan 0,92, Ceri-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,11 , dan 0,21, serta bereaksi negatif terhadap pereaksi penampak noda Ninhidrin dan Dragendrof. Sedang ekstrak Diklorometan misetia fungi endofit AE-B mengandung berbagi kelompok golongan senyawa yang bersifat semipolar-non polar, aktif terhadap sinar UV 254 nm, serta positif terhadap pereaksi Anisaldehid-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,85 dan 0,93, Vanilin-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,92, dan Ceri-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,07; 0,23; 0,44; 0,83; dan 0,92, serta bereaksi negatif terhadap pereaksi penampak noda Dragendrof. Ekstrak Etil asetat media fungi endofit AE-B dengan eleun etil asetat : metanol :air ( 70 : 20 : 10 v/v) mengandung kelompok golongan senyawa yang bersifat semi polar – polar, aktif terhadap sinar UV 254 nm dengan nilai Rf 0,49; 0,71; 0,77; dan 0,85, positif terhadap pereaksi Anisaldehid-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,84, Vanilin-Asam Sulfat dengan nilai Rf 0,73; 0,78; dan 0,85', Ninhidrin, dengan nilai Rf 0,43; 0,64; 0,75 dan 0,80, Ceri-Asam Sulfat, dengan nilai Rf 0,44; 0,65; 0,77; 0,85; dan 0,92, serta bereaksi negatif terhadap pereaksi penampak noda Dragendrof. Ekstrak Etil asetat media fungi endofit AE-B dengan eleun n-Heksan : etil asetat ( 20 : 80 v/v) mengandung kelompok golongan senyawa yang bersifat semi polar – polar, aktif terhadap sinar UV 254 nm dengan nilai Rf 0,16; 0,28; 0,47; 0,65; dan 0,71, bereaksi positif terhadap pereaksi anisaldehid-asam sulfat dengan nilai Rf 0,42; 0,87; dan 0,95, vanilin-asam sulfat dengan nilai Rf 0,36; 0,46; 0,55; 0,81; dan 0,90, ceri-asam sulfat dengan nilai Rf 0,1 1; 0,35; 0,47; 0,53; dan 0,91, ninhidrin dengan nilai Rf 0,43 dan 0,55, serta bereaksi negatif dengan penamak noda dragendorf. Dari penelitian ini disarankan untuk melakukan modifikasi terhadap sistem eluen yang mungkin dapat memberikan nilai Rf dan proses pemisahan yang lebih baik, dilakukan proses fraksinasi bertingkat terhadap masing-masing ekstrak sebetum dianalisis dengan KLT untuk mendapatkan ekstrak yang lebih murni, serta dilakukan studi profil dengan berbagai pereaksi dan penampak noda lain dan menggunakan standart dari ekstrak tanaman inang sekaligus studi perbandingan daya aktivitas antara fungi endofit dan tanaman inang untuk membandingkan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman inang dan fungi endofit.

Actions (login required)

View Item