Delia Hardiana Safithri, 050110030E (2007) OPTIMASI KONSENTRASI MINYAK ATSIRI DAUN Piper betle Linn. SEBAGAI ANTISEPTIK DALAM SEDIAAN HAND GEL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-safithride-1656-ff1540-k.pdf Download (341kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-safithride-1656-ff15406.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Piper betle Linn atau yang biasa dikenal di Indonesia dengan nama sirih merupakan salah satu jenis tanaman berkhasiat. Bagian daun Piper belle Linn mempuiyai aktivitas antimikroba yang mampu menghambat atau memhunuh bakteri. Piper betle tersebut mengandung minvak atsiri yang terdin dan komponen-komponen fenol antara lain: kavikol, kavibetol, kartiakrol, eugenol dan allilpirokatekol. Komponen-komponen inilah yang berfungsi menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri (Anonim, 2001). Tujuan dari penelitian adalah untuk membuktikan bahwa sediaan hand gel yang mengandung minyak atsiri daun piper betle Linn mempunyai daya antiseptik serta menentukan konsentrasi optimum minyak atsiri daun Piper betle Linn yang mampu menghilangkan bakteri pada kulit sebagai antiseptik pada sediaan hand gel. Pada penelitian ini dilakukan uji daya antiseptik dengan metode replika pada sediaan hand gel yang mengandung minyak atsiri daun sirih dengan konsentrasi 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% dan 1,5%. Hasil uji daya antiseptik menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0,75% mulai memberikan pengaruh terhadap jumlah koloni bakteri pada sidik jari ibu jari subyek. Konsentrasi 1.5% merupakan konsentrasi optimum sebagai antiseptik pada sediaan hand gel. Penelitian ini diawali dengan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) minyak atsiri daun sirih terhadap bakteri Staphylococcusaureus dan Echertchia colt yang menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0.5% sudah menunjukkan hambatan total terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus . Pada konsentrasi 0,8% sudah menunjukkan hambatan total terhadap pertumbuhan Echerichia coli Uji ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi minyak atsiri yang digunakan dalam formula. Selanjutnya, dilakukan pemhuatan sediaan hand gel dengan konsentrasi minvak atsiri 0%, 0,5%, 0,75%. 1%, 1,25°o dan 1,5%. Sediaan hand gel tersebut diuji sifat fisika kimia, yang meliputi organoleptis, pH dan viskositas masing¬-masing sediaan hand gel. Dari hasil uji daya antiseptik yang dilakukan dengan statistik uji anava, menunjukkan adanya perbedaan jumlah koloni bakteri dari penambahan konsentrasi minyak atsiri daun Piper betle Linn terhadap daya antiseptik pada sediaan hand gel. Jika dilihat hasil dari Fhitung = 5,502, berarti ada perbedaan bermakna dari masing-masing konsentrasi yang digunakan. Untuk mengetahui konsentrasi yang berbeda maka dilakukan uji HSD karena harga FHitung, 5.502 > F tabel 2.62. Dari hasil perhitungan uji HSD menunjukkan bahwa sediaan hand gel yang mengandung minyak atsiri daun Piper betlle Linn. pada konsentrasi 0,75%, 1%, 1,25% dan 1,5% memberikan perbedaan bermakna jumlah koloni bakteri jika dibandingkan dengan sediaan hand gel tanpa minyak atsiri daun sirih dan sediaan hand gel yang mengandung 0,5% minyak atsiri daun sirih. Hal ini dapat dilihat dan harga signifikansi dari konsentrasi 0,75%, 1%, 1,25% dan 1,5%, harganya 0,05, sedangkan pada konsentrasi 0% dan 0,5% harganya >0,05.

Actions (login required)

View Item