UJI REVERSIBILITAS FERTILITAS MENCIT JANTAN SETELAH PEMBERIAN FASE AIR Justicia gendarussa Burm. f.

IMAM SA'DULLAH, 050112375 (2007) UJI REVERSIBILITAS FERTILITAS MENCIT JANTAN SETELAH PEMBERIAN FASE AIR Justicia gendarussa Burm. f. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-sadullahim-1679-ff4606-k.pdf

Download (371kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-sadullahim-1679-ff46_06.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Salah satu masalah yang dihadapi dunia saat ini adalah mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan masalah bersalin terutama pads negara berkembang. Telah banyak alat-alat kontrasepsi yang muncul dengan berbagai macam kerugiannya. Fenomena yang muncul saat ini, manusia lebih menyukai bahan-bahan yang berasal dari alam. Justisia <font color="#FF0000">gendarussafont> <font color="#FF0000">Burm.font> f. sudah banyak digunakan terutama oleh rakyat Papua sebagai anti <font color="#FF0000">fertilitasfont>. Penelitian yang dilakukan sesudahnya menyatakan bahwa tanaman tersebut memiliki komponen flavonoid, yang terdiri dari komponen mayor 6,8-di-a-L-arabinopiranosil-4',5,7-trihidroksi-flavon atau 6,8-diarabino-silapigenin yang memiliki efek sebagai inhibitor enzim hialuronidase dan salah satu komponen minornya yang disebut 6-a-L-arabinopiranosil-4',5,7-trihidroksi-8-(3-D-silopiranosilflavon atau 6-arabinosil-8-silosilapigenin. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa infus daun tanaman tersebut mempunyai efek anti<font color="#FF0000">fertilitasfont> pada spermatogenesis <font color="#FF0000">mencitfont>, sedangkan pads penelitian lain dinyatakan bahwa <font color="#FF0000">fasefont> etanol dan <font color="#FF0000">fasefont> <font color="#FF0000">airfont> daun tersebut dapat mempengaruhi proses fertilisasi in vitro <font color="#FF0000">mencitfont>. Aktivitas penghambatan enzim hialuronidase ini menyebabkan spermatozoa mengalami gangguan penetrasi. <font color="#FF0000">Fasefont> fertilisasi terdiri dari penembusan korona radiata ovum oleh spermatozoa, penembusan zona pellusida, dan penyatuan oosit dan membran sel sperma. Kemudian dilanjutkan oleh pembelahan meiosis kedua, membentuk badan kutub kedua. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan tingkat <font color="#FF0000">reversibilitasfont> fungsi <font color="#FF0000">fertilitasfont> <font color="#FF0000">mencitfont> <font color="#FF0000">jantanfont> <font color="#FF0000">setelahfont> <font color="#FF0000">pemberianfont> <font color="#FF0000">fasefont> <font color="#FF0000">airfont> daun <font color="#FF0000">Justiciafont> <font color="#FF0000">gendarussafont> <font color="#FF0000">Burm.font> f. dengan metode IVF. Parameter lain yang di<font color="#FF0000">ujifont> adalah motilitas, viabilitas dan konsentrasi spermatozoa <font color="#FF0000">mencitfont>. Dosis yang digunakan pads peneltian ini adalah 26,06 dan 18,39 mg/20 g BB <font color="#FF0000">mencitfont>, sebagai kelompok dosis I dan kelompok dosis II serta hesperidin sebagai kontrol. Masing-masing kelompok diberi perlakuan selama 1,5 siklus spermatogenesis. Setengah jumlah <font color="#FF0000">mencitfont> dari masing-masing kelompok dimatikan pads hari terakhir siklus untuk diambil spermanya, kemudian diamati fungsi <font color="#FF0000">fertilitasfont>nya dengan metode IVF. Sedangkan sisa jumlah <font color="#FF0000">mencitfont>, dirawat tanpa perlakuan selama 1 siklus spermatogenesis. Pada hari terakhir siklus, <font color="#FF0000">mencitfont> dimatikan untuk diambil spermanya dan diamati <font color="#FF0000">fertilitasfont>nya dengan metode IVF. Ovum yang diambil berasal dari betina dewasa yang sudah disuperovulasi sebelumya, dan dikawinkan dengan pe<font color="#FF0000">jantanfont> vasektomi. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : <font color="#FF0000">reversibilitasfont> fungsi <font color="#FF0000">fertilitasfont> <font color="#FF0000">mencitfont> <font color="#FF0000">jantanfont> dapat kembali ke kondisi normal, 100 %, <font color="#FF0000">setelahfont> perlakuan dari dosis 26,06; 18,39 mg/20 g BB <font color="#FF0000">mencitfont> dan hesperidin dihentikan selama 1 siklus spermatogenesis. Pada dosis 26,06; 18,39 mg/20 g BB <font color="#FF0000">mencitfont> dan hesperidin, motilitas dan konsentrasi spermatozoa <font color="#FF0000">mencitfont> tidak memberikan perbedaan bermakna baik antar kelompok maupun <font color="#FF0000">setelahfont> <font color="#FF0000">pemberianfont> dihentikan, sedangkan viabilitas spermatozoa <font color="#FF0000">mencitfont> pads ketiga dosis tersebut memberikan perbedaan bermakna, demikian juga <font color="#FF0000">setelahfont> <font color="#FF0000">pemberianfont> dihentikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF. 46/06 Sad u
Uncontrolled Keywords: JUSTICIA; FERTILIZATION IN VITRO
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
R Medicine > R Medicine (General) > R856-857 Biomedical engineering. Electronics. Instrumentation
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
IMAM SA'DULLAH, 050112375UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBAMBANG PRAJOGO, DR. EW. drs. Apt. MS.UNSPECIFIED
Thesis advisorONNY PIETERS SONO, dr., Sp. And.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 16 Aug 2006 12:00
Last Modified: 07 Jun 2017 19:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10603
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item