Putri Maha Rani (2012) Efektivitas Premarital Education Terhadap Strategi Coping Individu Yang Akan Menikah Lagi (Remarriage) Di Tulungagung. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN .pdf Download (766kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI.pdf Download (717kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK.pdf Download (663kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (714kB)
	Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (831kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODE PENELITIAN) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (668kB) | Request a copy
	Text (BAB IV HASIL PENELITIAN) 7. BAB IV HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (866kB) | Request a copy
	Text (BAB V SIMPULAN DAN SARAN) 8. BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only Download (636kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (653kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas premarital education terhadap strategi coping individu yang akan menikah lagi (remarriage). Olson & Defrain (2003) menyebutkan bahwa menikah lagi (remarriage) bisa didefinisikan sebagai perkawinan yang dilakukan setelah perkawinan sebelumnya berakhir akibat kematian pasangan atau karena perceraian. Strategi coping adalah suatu usaha baik secara kognitif maupun perilaku untuk mengatasi, meredakan dan mentolerir tuntutan-tuntutan internal maupun eksternal. Tuntutan tersebut muncul karena interaksi antara individu dengan peristiwa yang dinilai dapat menimbulkan stress (Lazarus & Folkman, 1984). Strategi coping ini dibagi ke dalam emotional focused coping dan problem focused coping. Stressor yang seringkali dialami oleh pasangan remarriage membutuhkan strategi coping yang sifatnya aktif. Artinya strategi yang digunakan haruslah bersifat lebih konstruktif sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan-kemampuan yang ada di dalam dirinya (Carrol & Doherty, 2003). Premarital Education membantu pasangan yang akan menikah untuk menemukan sumber daya yang memiliki peranan penting untuk intimate relationship dan membangun kekayaan emosional serta cara menghadapi tantangan dalam kehidupan berkeluarga, sehingga mereka akan memiliki strategi coping yang positif dalam menghadapi distress pernikahan (Gordon, et al., 2004 dalam Harway, 2005). Penelitian menggunakan metode eksperimen pada satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, masing-masing kelompok beranggotakan empat orang yang akan menikah lagi setelah mengalami perceraian. Desain eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner Ways of Coping dari Lazarus & Folkman yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian intervensi, yaitu premarital education. Analisis statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney. Hasil dari penelitian ini adalah premarital education efektif terhadap strategi coping individu yang akan menikah lagi. Kelompok eksperimen menunjukkan adanya perubahan gaya coping menuju gaya coping yang lebih konstruktif setelah intervensi. Mereka yang mengikuti premarital education lebih mampu mengkomunikasikan ide dan perasaannya kepada pasangan, menata kembali sebuah keluarga dengan perannya masing-masing setelah mereka mengalami perceraian, serta mengatasi perasaan negatif di dalam dirinya serta bagaimana mengekspresikannya. Mereka menjadi lebih toleran dan menghargai masukan dari pasangannya.

Actions (login required)

View Item