Dwi Iz'zati (2010) Kejadian Ikterus Pada Bayi Antara Penjepitan Tali Pusat Dini Dengan Penjepitan Tali Pusat Lambat Di BPS Farida Hajri Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1.HALAMAN JUDUL.pdf Download (524kB)
	Text (RINGKASAN) 2.RINGKASAN.pdf Download (525kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3.DAFTAR ISI.pdf Download (582kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4.BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (557kB)
	Text (BAB 2 TINJAUAN TEORI) 5.BAB 2 TINJAUAN TEORI.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 3 KERANGKA) 6,BAB 3 KERANGKA.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) | Request a copy
	Text (BAB 4 METODE PENELITIAN) 7.BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB) | Request a copy
	Text (BAB 5 HASIL) 8.BAB 5.HASIL.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) | Request a copy
	Text (BAB 6 SIMPULAN) 9.BAB 6 SIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only Download (476kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (782kB)

Abstract

Waktu penjepitan tali pusat merupakan bagian dari pertolongan persa1inan yang terus mengalami perkembangan. Praktik penjepitan tali pusat lambat (1-2 menit setelah kelabiran bayi) berdasarkan hasil penelitian saat ini banyak dianjurkan untuk dilakukan d1bandingkan dengan praktik penjepitan tali pusat dini « 1 menit setelah kelahiran bayi), terlebih untuk negara-negara Asia Tenggara. Penjepitan tali pusat lambat disebutkan mempunyai beberapa keuntungan diantaranya mencegah anemia pada bayi, meningkatkan sirkulasi darah perifer, dan dapat meningkatkan adaptasi kardiopulmonar. Namun penjepitan tali pusat lambat dapat meningkatkan risiko ikterus pada bayi, hal ini merupakan alasan yang tersering dikemukakan mengapa praktik tersebut belum dilakukan. Seperti balnya di BPS Farida Hajri masih melakukan praktik penjepitan tali pusat dini, didapatkan kejadian ikterus terbilang rendah (14%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui perbedaan kejadian ikterus pada bayi baru lahir antara penjepitan tali pusat dini dengan penjepitan tali pusat lambat di BPS Farida Hajri Surabaya. Metode penelitian ini, yaitu analitik observasional dalam bentuk kohort. Populasinya, seluruh bayi yang labir di BPS Farida Hajri pada bulan Januari 2010 sejumlab 62 bayi. Besar sampel yaitu 30 responden yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 15 responden dilakukan penjepitan tali pusat lambat dan 15 responden dilakukan penjepitan tali pusat dini. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Variabel independennya adalah waktu penjepitan tali pusat dini variabel dependennya yaitu ikterus pada bayi baru lahir. Instrumen yang digunakan, lembar observasi penjepitan tali pusat dini lembar observasi penilaian ikterus. Analisis data menggunakan Chi-square V:) dengan a = 0,05, bila p < 0,05 maks Ho ditolak dan bila p > 0,05 berarti Ho diterima. Hasil penelitian dari 30 responden bayi baru labir, 50% bayi dilakukan penjepitan tali pusat lambat dan 50% lainnya dilakukan penjepitan tali pusat dini. Dari keseluruhan responden, 33,33% diantaranya mengalami ikterus. Ikterus lebih banyak terjadi pada kelompok bayi yang dilakukan penjepitan tali pusat lambat dibanding pada kelompok bayi dengan penjepitan tali pusat dini. Hasil uji Chi-square (.(:) didapatkan p = 0,350 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan kejadian ikterus antara penjepitan tali pusat lambat dengan penjepitan tali pusat dini di BPS Farida Hajri Surabaya. Sesuai dengan hasil penelitian, maka penjepitan tali pusat lambat bisa diterapkan sebagai bagian dari pertolongan persalinan.

Actions (login required)

View Item