Suci Anggraini (2016) Analisis Model Matematika Penyebaran Brucellosis Pada Domba Bengan Vaksinasi. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (777kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (772kB) |
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (684kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB I.pdf Download (746kB) |
|
Text (BAB 2)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (668kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (651kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Brucellosis adalah penyakit kronis yang mudah menular dan menyebar pada banyak spesies hewan, terutama pada sapi, bab~ kambing, domba, dan anjing. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari kelompok Brucella. Pada hewan dewasa, secara seksual infeksi terjadi dalam sistem reproduksi dan menghasilkan placentitis dan aborsi pada betina yang hamil serta kematian perinatal. Pengendalian hewan terinfeksi dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada domba atau kambing dengan vaksin Brucella Melitensis. Dalam skripsi ini, dibahas dua model matematika penyebaran brucellosis pada domba yaitu, dengan vaksinasi dan tanpa vaksinasi. Pada model dengan vaksinasi, didapatkan dua titik setimbang yaitu titik setimbang hebas penyakit dan titik setimbang endemik. Selain itu, juga didapatkan besaran Basic Reproduction Number (Rot) yang merupakan tolak ukur terjadinya endemik penyakit brucellosis dengan vaksinasi. Jika Rot < 1, maka titik setimbang hebas penyakit akan cenderung stabil asimtotis. Jika Rot > 1, maka titik setimbang endemik akan cenderung stabil asimtotis. Pada model tanpa vaksinasi, didapatkan dua titik setimbang yaitu titik setimbang hebas penyakit dan titik setimbang endemik. Selain itu, juga didapatkan hesaran Basic Reproduction Number (Roz) yang merupakan tolak ukur terjadinya endemik penyakit brucellosis tanpa vaksinasi. Jika R02 < 1, maka titik setimbang hebas penyakit akan cenderung stabil asimtotis. Jika R02 > 1, maka titik setimbang endemik akan cenderung stabil asimtotis. Dari hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa pada model dengan vaksinasi terjadi penurunan jumlah populasi domba yang terinfeksi dibandingkan dengan model tanpa vaksinasi. Kata Kunci : Model Matematika, Brucellosis, Vaksinasi, Kestabilan
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | Model Matematika, Brucellosis, Vaksinasi, Kestabilan | |||||||||
Subjects: | Q Science > QA Mathematics > QA9-10.3 Mathematical Logic | |||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Matematika | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | |||||||||
Date Deposited: | 28 Apr 2021 14:06 | |||||||||
Last Modified: | 28 Apr 2021 14:06 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/106336 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |