DWI ASIH, 050212577
(2007)
STUDY PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU : Penelitian dilakukan di Paviliun IV Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB akan menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang meninges, tulang, sendi, saluran urogenital, dan kulit. Faktor yang memungkinkan seseorang menjadi penderita TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya karena gizi buruk, atau penderita penyakit lain seperti HIV/AIDS. (Black, 1999; Crofton S.J, et al, 2002; Dep. Kes. RI, 2001; Ward E.S., 1996)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien TB paru, mempelajari keterkaitan antara data laboratorium/data klinik dengan terapi, dan melihat adanya interaksi obat. Penelitian ini dilakukan di paviliun IV Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan bahan penelitian berupa Rekam Medik Kesehatan pasien TB paru yang menjalani rawat inap periode 1 Juni sampai dengan 31 Desember 2005 (n = 38). Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif.
Sampel terdiri dari 25 orang laki-laki (66%) dan 13 orang perempuan (34%). Distribusi usia pasien berkisar antara 18 – 78 tahun dengan perincian 10,5% pasien berusia (<21) tahun, 57,9% pasien berusia 21 – 55 tahun, 26,3 % pasien berusia 56 – 75 pasien, dan 5,3% pasien berusia (> 75) tahun.
Jenis kombinasi OAT yang digunakan pada pasien TB paru pada penelitian ini adalah: Rifampisin + INH-Vit.B6 + Pirazinamid + etambutol (HRZE) sebanyak 44,7%, Rifampisin + INH-Vit. B6 + Pirazinamid (HRZ) sebanyak 31,6 %, Rifampisin + INH-Vit. B6 + etambutol (HRE) sebanyak
10,6 %, Rifampisin + INH-Vit. B6 + Pirazinamid + etambutol + Streptomisin (5,3%), Rifampisin + Pirazinamid + etambutol (RZE) sebanyak 2,6%, Rifampisin + INH-Vit. B6 diminum seminggu dua kali (H2E2) sebanyak 2,6%, dan 1NH-Vit. B6 + etambutol (HE) sebanyak 2,6%.
Jenis terapi yang digunakan untuk penyakit komplikasi antara lain meliputi: terapi untuk menghentikan batuk darah, terapi untuk infeksi sekunder (ISPA dan pneumonia), dan terapi untuk anemia. Jenis terapi yang digunakan untuk mengatasi gejala yang dialami oleh pasien antara lain: terapi untuk gangguan saluran nafas (batuk dan sesak), terapi untuk gangguan GIT (mual, muntah/stess ulcer), terapi untuk menurunkan suhu tubuh , dan terapi untuk mengatasi nyeri. Jenis terapi yang digunakan untuk mengatasi penyakit penyerta antara lain: terapi untuk mengontrol kadar glukosa darah, terapi untuk mengendalikan tekanan darah dan terapi untuk hipoalbuminemia.
Pada penelitian ini terdapat 4 pasien yang mengalami pergantian terapi yaitu dihentikannya OAT tertentu karena pasien menderita hepatotoksik (75%) atau karena efek samping obat yang lain (25%).
Ada 2 jenis interaksi obat yang signifikan dan dapat diamati kondisi klinisnya pada pasien. Interaksi obat yang terjadi adalah antara rifampisin dengan isoniazid dan rifampisin dengan parasetamol.
Item Type: |
Thesis
(Skripsi)
|
Additional Information: |
KKB KK-2 FF 87/07 Asi s |
Uncontrolled Keywords: |
DRUG UTILIZATION; TUBERCULOSIS PULMONARY |
Subjects: |
R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis |
Divisions: |
05. Fakultas Farmasi |
Creators: |
Creators | NIM |
---|
DWI ASIH, 050212577 | UNSPECIFIED |
|
Contributors: |
Contribution | Name | NIDN / NIDK |
---|
Thesis advisor | YULISTIANI, Dra. MSi., Apt. | UNSPECIFIED | Thesis advisor | Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Apt. | UNSPECIFIED | Thesis advisor | JOKO SOEMARDI, Drs. Apt., SpFRS. | UNSPECIFIED |
|
Depositing User: |
Nn Deby Felnia
|
Date Deposited: |
04 May 2007 12:00 |
Last Modified: |
07 Jun 2017 20:49 |
URI: |
http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10636 |
Sosial Share: |
|
|
|
Actions (login required)
|
View Item |