NAILUL ISLAKHIYAH, 050210146 (2007) HUBUNGAN ANTARA KADAR SENYAWA AKTIF N-(4-t-BUTILBENZOIL) SEFALEKSIN SECARA IODOMETRI DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 29213. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-islakhiyah-5648-ff1810-k.pdf Download (358kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-islakhiyah-5648-ff1810-k.pdf Download (358kB) | Preview |
Abstract
Sefaleksin merupakan turunan sefalosporin generasi pertama yang efektif terhadap bakteri Gram-positif seperti Staphylococcus sp., Streptococcus sp., Pneumococcus sp, dan bakteri Gram-negatif seperti E. coli, N. gonorrhoea, K. pneumonia, P. mirabilis dan H. Influenzae. Namun tidak aktif terhadap Bacteriodes fragilis, Citrobacter, Enterobacter Listeria monocytogenes, Proteus selain P. mirabilis, Psudomonas dan Serratia. Untuk memperbaiki aktivitasnya terhadap antibakteri, telah dikembangkan senyawa turunan sefaleksin, salah satunya adalah senyawa N-(4-t¬butilbenzoil)sefaleksin yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang lebih besar dibandingkan senyawa induknya (sefaleksin). Adanya peruraian senyawa aktif selama penyimpanan akan mengakibatkan terjadinya penurunan kadar senyawa aktif yang akan mengakibatkan pemberian dosis yang tidak tepat sehingga aktivitas antibakterinya akan berkurang. Keadaan ini menyebabkan penurunan pada efek terapi dan meningkatkan terjadinya resistensi bakteri terhadap suatu antibiotika. Dengan adanya peruraian senyawa, maka perlu dilakukan analisis kuantitatif terhadap kadar senyawa aktif N-(4-t-butilbenzoil) sefaleksin. Untuk mengetahui apakah kadar senyawa yang diperoleh dapat mencerminkan aktivitas antibakterinya, perlu dilakukan studi hubungan antara kadar senyawa N-(4-t-butilbenzoil) sefaleksin yang ditetapkan secara analisis kuantitatif dengan hasil uji aktivitas antibakteri. Untuk melihat perubahan kadar senyawa aktif N-(4-t-butilbenzoil) sefaleksin dapat dilakukan penetapan kadar secara kimia dengan metode yang terpilih dalam penelitian ini adalah iodometri, dan untuk mengetahui perubahan aktivitas antibakterinya dapat dilakukan uji aktivitas antimikroba (penetapan secara mikrobiologi) dengan media antibiotika 1. Penelitian ini dilakukan pada berbagai kadar senyawa N-(4-t¬butilbenzoil) sefaleksin yang belum terurai. Pembuatan larutan uji dilakukan dengan melarutkan N-(4-t-butilbenzoil) sefaleksin dalam pelarut campur metanol : air (7 : 3), pada suhu kamar (30°C) dan hasil pemanasan larutan uji tersebut pada suhu 50°C, 60°C, 70°C, dan 80°C selama 3 jam. Replikasi percobaan dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian dan analisis data menggunakan uji regresi pada a = 0,05 menunjukkan adanya hubungan Tinier yang bermakna antara kadar N-(4-t¬butilbenzoil) sefaleksin secara iodometri (variabel x) dengan secara mikrobiologi (variabel y). Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan garis Y = 0,222 X + 6,554 (n = 5; r = 0,994; F = 234,125) untuk Staphylococcus aureus ATCC 29213. Translation:
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 181 /07 Isl h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | CEPHALOSPORINS; IODOMETRY; CHEMISTRY | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 17 Dec 2007 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 27 Oct 2016 22:54 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10665 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |