DWIANTO HARRY NUGRAHA, 050312725 (2009) PENGARUH SORBITAN MONOSTEARATE TERHADAP KARAKTERISTIK MIKROKAPSUL SALBUTAMOL SULFAT DENGAN PENYALUT ETIL SELULOSA DIBUAT DENGAN METODE PENGUAPAN PELARUT EMULSI GANDA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-nugrahadwi-9011-ff2608-k.pdf Download (393kB) |
||
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-nugrahadwi-8769-ff2608.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Mikroenkapsulasi adalah suatu proses enkapsulasi miroskopik partikel¬partikel obat dengan suatu bahan penyalut yang khusus, yang membuat partikel¬partikel obat dalam karakteristik fisika dan kimia yang dikehendaki. Hasil dari mikroenkapsulasi dinamakan mikrokapsul yang memiliki ukuran antara beberapa puluh mikrometer hingga 5000 µm. Salah satu kegunaan dari mirkroenkapsulasi adalah untuk mengendalikan pelepasan suatu obat. Salbutamol sulfat memiliki waktu parch 4,5 jam, ini sesuai untuk dibentuk menjadi sediaan lepas lambat dengan lama kerja untuk 12 hingga 24 jam. Mikrokapsul salbutamol sulfat dibuat menggunakan metode penguapan pelarut emulsi ganda (w/o/w). Stabilitas emulsi pertama (emulsi w/o) merupakan salah satu masalah yang muncul dalam metode penguapan pelarut emulsi ganda. Penambahan surfactant yang larut dalam fase organik sebagai emulsifying agent emulsi w/o diharapkan mampu untuk mengatasi masalah terkait dengan stabilitas emulsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sorbitan monostearate sebagai emulsifying agent emulsi w/o terhadap karakteristik mikrokapsul salbutamol sulfat dengan penyalut etil selulosa yang dibuat menggunakan metode penguapan pelarut emulsi ganda (w/o/w). Mikrokapsul salbutamol sulfat dibuat menggunakan konsentrasi sorbitan monostearate 1 %, 2 %, dan 3 % kemudian dilakukan evaluasi terhadap karakteristik mikrokapsul yang meliputi ukuran partikel, morfologi, dan efisiensi enkapsulasi serta dibandingkan dengan karakteristik mikrokapsul yang dibuat tanpa penambahan sorbitan monostearate. Dari hasil evaluasi distribusi partikel mikrokapsul didapat bahwa mikrokapsul yang dihasilkan pada formula 1 dan 2 mayoritas memiliki ukuran 425-710 pm, sedangkan untuk formula 3 dan 4 mayoritas memiliki ukuran 212-425 tm dan 425-710 μm. Dari hasil evaluasi bentuk mikrokapsul didapat bahwa dengan adanya penambahan sorbitan monostearate akan dihasilkan mikrokapsul yang terbuka. Dan hasil evaluasi efisiensi enkapsulasi mikrokapsul didapat efisiensi enkapsulasi untuk formula 1, formula 2, formula 3, dan formula 4 berturut-turut adalah 50,56 %, 32,71 %, 12,83 %, dan 23,34 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mikrokapsul yang dibuat dengan adanya penambahan sorbitan monostearate dalam konsentrasi 1 %, 2 % dan 3 % memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan efisiensi enkapsulasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mikrokapsul yang dibuat tanpa adanya penambahan sorbitan monostearate. Penggunaan sorbitan monostearate dalam konsentrasi 1 %, 2%, dan 3% akan menghasilkan bentukan mikrokapsul yang terbuka.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK_2 FF 26 08 Nug p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ETHYLCELLULOSE; SULPHATES | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 03 Feb 2009 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 08 Jun 2017 20:01 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10689 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |