Arini Rachmawati (2020) Hubungan Antara Strategi Regulasi Emosi Dengan Stres Akademis Pada Mahasiswa Universitas Airlangga Selama Menjalani Kuliah Daring Di Masa Pandemi Covid-19. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (408kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI.pdf Download (195kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK.pdf Download (136kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (273kB)
	Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 6 May 2024. Download (252kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODE PENELITIAN) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 6 May 2024. Download (228kB) | Request a copy
	Text (BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN) 7. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 6 May 2024. Download (178kB) | Request a copy
	Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN) 8. BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 6 May 2024. Download (67kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (144kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 6 May 2024. Download (4MB) | Request a copy
	Text (PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI) Psi.28-21-kesediaan - arini rachmawati.pdf Restricted to Registered users only Download (19kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi regulasi emosi, yang terdiri dari cognitive reappraisal dan expressive suppression, dengan stres akademis pada mahasiswa Universitas Airlangga selama menjalani kuliah daring di masa pandemi Covid-19. Cognitive reappraisal merupakan strategi regulasi emosi dengan mengubah penilaian individu menjadi lebih positif dalam menginterpretasikan suatu kejadian atau kondisi yang dapat menimbulkan emosi. Sedangkan expressive suppression merupakan strategi regulasi emosi dengan cara mengurangi ekspresi emosi yang cenderung berlebihan (Gross, 2014). Stres akademis sendiri mengacu pada kondisi stres yang bersumber dari kegiatan pembelajaran atau lingkungan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, kuliah daring justru menjadi pemicu dari timbulnya stres akademis pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada 285 mahasiswa aktif jenjang sarjana di Universitas Airlangga yang terdiri dari 237 perempuan dan 48 laki-laki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online. Peneliti menggunakan Student-life Stress Inventory milik Gadzella (1994) untuk mengukur stres akademis dan Emotion Regulation Questionnaire milik Gross dan John (2003) untuk mengukur strategi regulasi emosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,042 untuk cognitive reappraisal dan 0,068 untuk expressive suppression. Kemudian, signifikansi cognitive reappraisal dengan stres akademis adalah 0,477 dan nilai signifikansi expressive suppression dengan stres akademis adalah 0,249. Variabel dapat dikatakan saling berhubungan apabila nilai p (sig) < 0,05 (Pallant, 2011). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara cognitive reappraisal dengan stres akademis. Selain itu juga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara expressive suppression dengan stres akademis pada mahasiswa selama menjalani kuliah daring. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua Ha penelitian ini ditolak.

Actions (login required)

View Item