Dimas Rizki Faluti, 0503122671 (2009) PENGEMBANGAN MIKROPARTIKEL MUKOADESIF ATENOLOL-ALGINAT-CHITOSAN DENGAN METODE EMULSIFICATION IONIC GELATION : PENGARUH JUMLAH CHITOSAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK MIKROPARTIKEL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-falutidima-9018-ff3208-k.pdf Download (430kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-falutidima-8772-ff3208.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Atenolol sebagai antagonis β-bloker (obat antihioertensi) memiliki koefisien partisi yang kecil, hal ini menyebabkan absorbsi atenolol pada GIT kurang sempurna (50-60 %), sehingga bioavailabilitas yang dihasilkan juga rendah. Bioavailabilitas yang rendah tersebut dapat diatasi dengan sistem mukoadesif. Dengan memperkecil ukuran sistem mukoadesi menjadi mikropartikel, maka akan meningkatkan luas permukaan sistem mukoadesif yang kontak dengan GIT sehingga absorbsi dapat meningkatkan untuk waktu yang lebih lama. Mikropartikcl mukoadesif dengan kombinasi polimer sodium alginate adan chitosan diharapkan dapat meningkatkan bioavailabilitas dari atenolol dengan meningkatkan absorbsi di GIT untuk waktu yang lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peningkatan chitosan terhadap ukuran, morfologi, kandungan atenolol dan daya adesi dari mikropartikel mukoadesif atenolol yang dibuat dengan metode emulsification ionic gelation. Metode ini dilakukan dengan membentuk sistem emulsi bahan obat atenolol pada fase air, kemudian diaduk bersama fase minyak parafin liquid= dengan kecepatan 1.000 rpm. Larutan chitosan dalam asam asetat 4% dengan berbagai konsentrasi ditambahkan pada campuran di atas dengan kecepatan yang tetap, kecuali untuk formula control tidak ditambahkan chitosan. Terakhir ditambahkan larutan pengeras CaCl2, kemudian terbentuklah mikropartikel yang dicuci dengan menggunakan petroleum benzene dan aquadest. Pada penelitian ini dibuat 4 formula dan 1 kontrol dengan perbandingan polimer sodium alginate dan chitosan 1:0; 1:0,25; 1:0,5; 1;0,75; 1:1 kemudian dilakukan evaluasi yang meliputi distribusi ukuran partikel, kandungan atenolol, kadar lengas dan daya adesi pada lambung dan usus kelinci. Penelitian diawali dengan pemeriksaan kualitatif bahan yang digunakan dalam penelitian, meliputi organoleptis, jarak lebur, viskositas serta identifikasi menggunakan spektrofotometer inframerah, menunjukkan hasil uji kualitatif yang sesuai dengan pustaka. Hasil pengamatan distribusi ukuran partikel menunjukkan rentang ukuran yang dihasilkan untuk F0 – F4, berkisar antara 130,81 – 1.496,02 gm pada semua formula yang dibuat. Ukuran mikropartikel terbesar dari tiap fraksi diantaranya F0 = 130,81 – 325,84 μm, yaitu sejumlah 55,14%, F1 = 325,84 – 520,87 μm, sejumlah 43,72 %, F2 = 325,84 – 502,87 μm sejumlah 39,6 %, F3 = 520,87 – 715,90 gm sejumlah 32,81 %, F4 = 520,87 -715,90 μm, sejumlah 32,42 %. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa ukuran mikropartikel meningkat dengan peningkatan kadar chitosan. Dan evaluasi kandungan atenolol pada mikropartikel didapat kandungan atenolol yang rendah pada semua formula, berkisar 0,56 % - 1,11 %, dimana F0, kandungan atenolol 2,57 %; F 1, kandungan atenolol 0,87 %; F2,kandungan atenolol 0,56; F3 kandungan atenolol 1,11%; F4 kandungan atenolol 0,89 %. Pada uji wash-off di lambung, pada menit ke 120, mikropartikel yang tertinggal pada FO adalah 6,67 %, pada Fl, mikropartikel yang tertinggal adalah 3%, sedangkan pada F2, pada menit ke 60 sudah tidak ada mikropartikel tertinggal. Pada F3 dan F4, masing-masing pada menit ke 105 dan menit ke 60 sudah tidak ada mikropartikel yang tertinggal. Sebaliknya pada uji wash-off di usus, terjadi peningkatan pada jumlah mikropartikel tertinggal. Pada menu ke 120, mikropartikel tertinggal pada FO = 3,33%, F1 = 11,33 %, F2 = 26,67 %, F3 = 78,67 %, dan F4 = 86 %. Hasil uji wash-off pada lambung dan usus ini menunjukkan bahwa daya adesi mikropartikel di usus lebih baik dibandingkan di ambung. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan jumlah chitosan, secara fisik meningkatkan ukuran mikropartikel, morfologi menjadi tidak sferis serta permukaan tidak rata. Kandungan bahan obat terjerap yang terbaik adalah formula dengan perbandingan natrium aginat dan chitosan 1:0,75. Hasil uji daya adesi mikropartikel atenolol-alginat-chitosan, menunjukkan daya adesi pada media usus buatan adalah lebih baik dibandingkan pada media lambung buatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 32/08 Fal p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ATENOLOL; ALGINATES; CHITOSAN | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 03 Feb 2009 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 08 Jun 2017 20:08 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10692 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |