Polis Novita Anggraini, 050312692 (2007) AKTIVITAS CAMPURAN EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO DAN RIMPANG KUNYIT TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MANUSIA T47D IN VITRO DENGAN METODE MTT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-anggrainip-9072-ff3408-k.pdf Download (429kB)
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-anggrainip-8785-ff3408.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian yang dilakukan oleh Huerta (2002) menunjukkan bahwa kombinasi bahan alam memiliki prospek yang bagus sebagai antikanker. Penelitian yang dilakukan terhadap kultur sel line MCF-7 atau human breast cancer, menunjukkan bahwa senyawa kurkumin (Curcuma domestica Val.) mempunyai efek antikanker terhadap kultur sel kanker payudara manusia. Penelitian terkait antikanker juga dilakukan terhadap senyawa andrografolida dari sambiloto (Andrographis paniculata Nees) yang juga menunjukkan aktivitas antikanker secara in vitro terhadap sel kanker leukemia, mieloma, HeLa dan kultur sel kanker payudara manusia (human breast cancer cell line), sel kolon HT-29 (Matsuda, 1994; Ganguly et al, 2000; Sukardiman, 2003; Kumar, 2004; Satyanarayana et al, 2005). Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut ingin diketahui apakah campuran ekstrak etanol herba sambiloto dan rimpang kunyit memiliki aktivitas antikanker terhadap sel kanker payudara manusia T47D. Aktivitas antikanker dapat diketahui dengan menggunakan uji analisis probit sehingga didapatkan harga IC50. Simplisia yang telah kering dimaserasi dengan menggunakan etanol 96 %. Selanjutnya ekstrak dipekatkan dan dikeringkan dengan menggunakan campuran pengering cab-osil dan avicel 1 : 1. Untuk membuat larutan uji, masing-masing ekstrak kering dilarutkan dalam DMSO. Kemudian dicampur dengan perbandingan sambiloto dan kunyit masing-masing 2 : 1; 1 : 1 dan 1 : 2. kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah Etoposida dengan rentang konsentrasi 0,3125 µg/m1-20 µg/ml. Sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO dengan rentang konsentrasi sama dengan larutan uji. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di LAFC dengan menggunakan teknik aseptis. Sel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sel kanker payudara manusia T47D yang diperoleh dari Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Tahapan yang harus dilakukan adalah thawing, inisiasi, perhitungan jumlah sel dan inkubasi sel. Selanjutnya dilakukan penanaman sel dan penambahan sampel, dalam hal ini adalah campuran ekstrak etanol herba sambiloto dan rimpang kunyit dengan berbagai macam perbandingan dengan rentang konsentrasi 12,5 µg/ml-800 µg/ml. Juga dilakukan penambahan kontrol positif, kontrol negatif, kontrol sel dan kontrol media ke dalam sel tersebut. Tahapan berikutnya adalah dilakukan inkubasi selama 24 jam dan penambahan pereaksi MTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga IC50 dari masing-masing campuran ekstrak sambiloto 100 %, ekstrak kunyit 100 %, ekstrak sambiloto : kunyit = 1 : 2, ekstrak sambiloto : kunyit = 1 : 1 dan ekstrak sambiloto : kunyit 2 : 1 secara berturut-turut adalah 192,30566 µg/ml; 100,04479 µg/ml; 138,87386 µg/ml; 124,32900 µg/ml dan 62,63326 µg/ml. Sedangkan harga IC50 untuk kontrol positif Etoposida sebesar 6,36694 µg/ml. Dan harga tersebut dapat diketahui bahwa campuran ekstrak yang poten terhadap sel kanker payudara manusia T47D adalah campuran ekstrak etanol sambiloto : kunyit = 2 : 1. Hal ini dapat diamati dari harga IC50 yang paling kecil dan mendekati harga 1050 kontrol positif Etoposida. Selain itu harga IC50 tersebut mendekati persyaratan yang ditetapkan oleh NCI yang menyatakan bahwa suatu ekstrak memiliki aktivitas sebagai antikanker apabila harga IC50 S 20 ug/ml.

Actions (login required)

View Item