Rizqi Dwi Prastiorini, 050610093 (2010) PENGARUH SUSPENSI SUKRALFAT TERHADAP ABSORPSI LEVOFLOKSASIN ORAL MENGUNAKAN DATA PLASMA DARAH KELINCI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) awalan _kata pengantar-daftar singkatan_.doc - gdlhub-gdl-s1-2011-prastiorin-16282-ff0711-p.pdf Download (382kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-prastiorin-16282-ff0711-p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Urutan penyakit utama nasional di negara berkembang masih ditempati oleh berbagai penyakit infeksi yang memerlukan terapi antibiotik (Nelwan, 2006). Namun saat ini banyak antibiotik yang sudah mengalami resistensi. Salah satu golongan fluorokuinolon yang akhir-akhir ini mulai sering digunakan di klinik adalah levofloksasin. Levofloksasin merupakan bentuk isomer optik S-(-) dari ofloksasin, yang secara in-vitro memiliki aktivitas dua kali lebih poten daripada ofloksasin (Davis, et.al., 1994). Penggunaan levofloksasin bersama sukralfat biasanya disebabkan karena pasien tersebut sedang menjalani terapi tukak peptik. Sukralfat merupakan garam kompleks sukrosa dengan sulfated aluminum hydroxida. Sukralfat terionisasi menjadi sukrosa sulfat (bermuatan negatif kuat) dan garam aluminium (Chambers, 2007). Padahal diketahui bahwa sukralfat dapat mengurangi absorpsi antibiotik golongan flurokuinolon akibat terbentuknya kompleks khelat yang tidak dapat diabsorpsi oleh saluran cerna (Lee, et.al., 1997). Kemungkinan khelasi terbentuk antara kation aluminium dari sukralfat dan gugus 4-keto dan gugus 3-karboksil dari senyawa fluorokuinolon.

Actions (login required)

View Item