Rahmania Hanim, 050610030 (2010) VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI PADA PENETAPAN KADAR FORMALIN DI DALAM CUMI-CUMI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) cover+hal depan.validasi met.spektrofotometri untuk analis… - gdlhub-gdl-s1-2011-hanimrahma-16301-ff1311-r.pdf Download (360kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-hanimrahma-16301-ff1311-r.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Formalin (formaldehid) seringkali disalahgunakan sebagai pengawet dalam beberapa produk makanan, salah satunya adalah cumi-cumi. Adanya formalin dalam makanan tersebut dapat memberikan berbagai dampak buruk terhadap kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap makanan yang dicurigai mengandung formalin. Dalam penelitian ini dilakukan validasi metode Spektrofotometri untuk penetapan kadar formalin (formaldehid) dalam cumi-cumi, yang jika tidak dinyatakan lain, cumi-cumi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cumi-cumi kering dengan yang diawetkan dengan penggaraman. Metode ini diharapkan dapat memberikan metode alternatif untuk analisis formaldehid dalam sampel cumi-cumi yang dapat diaplikasikan dalam analisis dan kontrol kualitas secara rutin. Pada penelitian ini digunakan pereaksi asam kromotropat yang digunakan secara luas karena sederhana, sensitif, murah dan selektif. Reaksi antara formaldehid dengan asam kromotropat dengan adanya asam sulfat pekat menghasilkan sebuah senyawa berwarna ungu yang memberikan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 567 nm. Sebelum dilakukan uji validasi, terlebih dahulu dilakukan optimasi penambahan asam sulfat pekat, asam kromotropat serta kestabilan warna. Hasil optimasi tersebut, penambahan asam sulfat pekat dan asam kromotropat yang terpilih masing – masing adalah 6 ml dan 1,2 ml sedangkan waktu terpilih untuk pengamatan absorbansi adalah 15 menit. Pada penentuan linearitas terbukti adanya hubungan yang linier antara konsentrasi dengan absorbansi, hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi ( r ) dan Vxo. Persamaan regresi yang diperoleh adalah y = 0,3672 x + 0,0542 dimana r = 0,9990 lebih besar dari r tabel, yaitu: 0,874; nilai p = 0,008 (p < 0,01) dan Vxo = 3,58% (Vxo ≤ 5 %), sehingga disimpulkan mengikuti hukum Lambert-Beer.. Hasil tersebut memenuhi persyaratan r > r tabel dan Vxo ≤ 5 %. Hasil uji batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) yang dilakukan, diperoleh LOD sebesar 0,0063 ppm dan LOQ sebesar 0,0192 ppm. Nilai LOD dan LOQ menunjukkan nilai terkecil yang masih dapat dideteksi dan diukur secara kuantitatif oleh instrument yang digunakan. Apabila analisis dilakukan pada kadar dibawah LOQ maka akan memberikan hasil dengan akurasi yang rendah. Uji ketelitian atau presisi dinyatakan dalam koefisien variasi (KV) sebesar 0,4039 %, memenuhi persyaratan KV ≤ 2 %. Akurasi pada penelitian ini dilakukan dengan empat kadar penambahan formalidehid yang berbeda, yakni 148; 154; 176 dan 185 µg/g sampel. Dari hasil akurasi yang dilakukan, diperoleh perolehan kembali (recovery) rata – rata sebesar 70,4 % dengan KV sebesar 1,50 %. Pada penetapan kadar formaldehid di dalam sampel cumi-cumi, dari tiga pedagang yang diambil dari suatu pasar di Surabaya diperoleh bahwa ketiga sampel terdeteksi mengandung formalin. Sampel 1 sebesar 4,27 (mg/g berat basah) atau 0,427 % (b/b basah). Pada sampel 2 sebesar 1,33 (mg/g berat basah) atau 0,133% (b/b berat basah). Pada sampel 3 diperoleh hasil kadar formalin sebesar 2,58 (mg/g berat basah) atau 0,258 (% b/b basah).

Actions (login required)

View Item