Mega Selvia (2020) Perbedaan Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) 6% Dibanding Naocl 5% Terhadap Bakteri Lactobacillus Acidophilus. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (COVER) 1. COVER.pdf Download (691kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (221kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (255kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (234kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (709kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (260kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (265kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (260kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (228kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (218kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (249kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 June 2024. Download (939kB) | Request a copy
	Text (EMBARGO) KG.92-21-Surat Embargo_Mega Selvia_021711133082 - mega selvia.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri gram positif berbentuk batang yang sebagian besar menyebabkan lesi karies kronik. Dalam proses preparasi kavitas kaires dilaporkan tidak mungkin untuk menghilangkan semua mikroorganisme dan bahkan bakteri dapat tetap bertahan walaupun sudah dilakukan pembuangan jaringan nekrotik. Upaya untuk menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut adalah dengan cavity cleanser bahan kimia NaOCl 5%, namun bahan tersebut memiliki kekurangan diantaranya mengiritasi jaringan periradikular, aroma tidak enak, dan toksik. Dikarenakan kekurangan yang dimiliki, diharapkan ada bahan alami yang dapat digunakan sebagai alternatif. Ekstrak kulit buah kakao memiliki senyawa aktif tanin, flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin yang memiliki kemampuan antibakteri dengan konsentrasi 6% sesuai dengan konsentrasi bunuh minimal yang tidak toksik dari Lactobacillus acidophilus. Tujuan: Menganalisa adanya perbedaan daya antibakteri antara ekstrak kulit kakao dengan konsentrasi 6% dibanding NaOCl 5% terhadap Lactobacillus acidophilus. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris in vitro dengan post test-only control group design. Menggunakan metode difusi terhadap Lactobacillus acidophilus yang ditanam pada tabung berisi BHIB, kemudian dikultur pada cawan petri yang telah berisi nutrient agar dan dibagi menjadi 2 bagian yaitu ekstrak kulit buah kakao 6% dan NaOCl 5%, selanjutnya tiap cawan petri diberi paper disc yang telah ditetesi 10μl oleh masing-masing bahan, kemudian diinkubasi di dalam inkubator selama 2x24 jam pada suhu 37oC dan amati diameter zona hambat yang terbentuk menggunakan jangka sorong. Hasil: Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk pada ekstrak kulit buah kakao 6% sebesar 11.8375 mm dan NaOCl 5% sebesar 26.0344 mm terhadap Lactobacillus acidophilus. Kesimpulan: adanya perbedaan daya antibakteri antara ekstrak kulit buah kakao 6% dengan NaOCl 5% terhadap bakteri Lactobacillus acidophilus.

Actions (login required)

View Item