Agung Fuad Fathurochman Alhadid (2020) Pengaruh Aplikasi Lem Fibrin Sebagai Sealant Dalam Melindungi Anastomosis Kolon Dengan Jahitan Jelujur Dibandingkan Simpul Terputus Pada Kondisi Infeksi Intraperitoneal Ditinjau Dari Kadar Hydroxyproline Jaringan (Studi Pada Tikus Wistar). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (COVER) 1. HALAMAN COVER.pdf Download (299kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (117kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (123kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (135kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (386kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. BAB III KERANGKA PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (176kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (253kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (129kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (201kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (109kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (423kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (536kB) | Request a copy
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) KESEDIAAN.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Kebocoran anastomosis merupakan komplikasi yang serius pada pembedahan gastrointestinal, terutama pada kondisi peritonitis. Jahitan simpul terputus merupakan standar emas untuk anastomosis usus; Namun, ia memiliki risiko lebih besar terkontaminasi oleh cairan peritoneum. Lem fibrin telah digunakan sebagai pembalut biologis untuk melindungi jahitan anastomotik usus dengan meningkatkan kadar hidroksiprolin. Namun manfaatnya pada jahitan jelujur masih diperdebatkan.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh lem fibrin sebagai pembalut biologis dalam melindungi anastomosis kolon dengan jahitan jelujur dibandingkan dengan jahitan simpul terputus pada kondisi infeksi intraperitoneal.Metode: Pada penelitian eksperimen ini tikus dibagi menjadi kelompok control (Kelompok 1 dan 2) dan kelompok perlakuan (Kelompok 3 dan 4). Pada kelompok 1 dan 3 dilakukan dengan jahitan simpul terputus, sedangkan kelompok lainnya dengan jahitan jelujur. Insisi dibuat pada kolon kiri dan lem fibrin diaplikasikan di atas jahitan pada kelompok eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke 10.Hasil: Berdasarkan kadar hidroksiprolin (mcg / gr jaringan), nilai rata-rata kelompok adalah 201.18 ± 27.81 (Kelompok 1), 208.73 ± 17.81 (Kelompok 2), 245.83 ± 20.47(Kelompok 3), dan 241.55 ± 16.85 (Kelompok 4) ). Kadar hidroksiprolin jaringan pada kelompok eksperimen secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (P <0,05). Pada kelompok eksperimen, rata-rata kadar hidroksiprolin pada subjek dengan jahitan jelujur lebih rendah daripada jahitan simpul terputus; Namun perbedaannya secara statistik tidak signifikan (p = 0,796).Kesimpulan: Penggunaan lem fibrin bermanfaat untuk meningkatkan kadar hidroksiprolin pada jaringan anastomosis kolon terutama pada teknik jahitan simpul terputus sederhana daripada jahitan kontinyu..

Actions (login required)

View Item