Langgeng Gunariadi (2020) Efek Penambahan Neuromuscular Electrical Stimulation Pada Latihan Dengan Expiratory Muscle Trainer Terhadap Kekuatan Otot Rektus Abdominis Laki-Laki Muda Sehat Tidak Terlatih. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (COVER) 1. COVER.pdf Download (367kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (38kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (322kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (169kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (660kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (47kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (372kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. BAB 5 HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (160kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (48kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (30kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (895kB) | Request a copy
	Text (EMBARGO) PPDS.IFR.13-21-embargo profesi langgeng - Langgeng Gunariadi.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) | Request a copy

Abstract

Objektif: Batuk merupakan mekanisme untuk mengeluarkan partikel asing atau mukus yang berlebihan pada jalan nafas dengan cara meningkatkan tekanan ekspirasi yang tinggi. Saat batuk diperlukan otot respirasi untuk mengontrol produksi batuk yaitu dengan otot inspirasi dan ekspirasi. Melemahnya kekuatan otot ekspirasi dapat mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan tekanan yang cukup untuk batuk. Umumnya penurunan kekuatan otot respirasi dapat terjadi pada penderita yang mengalami imobilisasi lama, usia lanjut yang menderita sarkopenia, hingga penderita stroke. Orang sehat yang tidak terlatih tidak menyadari akibat dari gaya hidupnya yang dapat membuat aktivitas otot rektus abdominis sebagai otot ekspirasi tambahan berkurang. Hal ini bila berlangsung lama akan menurunkan kemampuan untuk mengeluarkan sputum, sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya pneumonia. Metode: Subyek penelitian ini 16 laki-laki sehat tidak terlatih berusia 18-40 tahun yang terbagi menjadi 2 perlakuan yaitu kelompok intervensi dengan latihan Expiratory Muscle Trainer (EMT) yang ditambah dengan penggunaan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) pada otot rektus abdominis dan kelompok kontrol dengan latihan Expiratory Muscle Trainer. Variabel yang dievaluasi yaitu kekuatan otot rektus abdominis dengan menggunakan surface electromyography biofeedback. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot rektus abdominis yang signifikan pada masing-masing kelompok. Kelompok intervensi mengalami peningkatan kekuatan sebesar 135,46 + 70,29 μv (p value = 0,001) dan kelompok kontrol sebesar 88,36 + 72,58 cm (p value = 0,011), sedangkan antara kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan signifikan (p value = 0,093) setelah 4 minggu latihan. Kesimpulan: Latihan penguatan otot rektus abdominis dengan expiratory muscle trainer (EMT) baik disertai penambahan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) maupun yang tidak, memberikan peningkatan kekuatan otot rektus abdominis, walaupun perbedaan antara keduanya tidak signifikan.

Actions (login required)

View Item