Excessive Pricing Pada Penjualan Produk Masker Ditengah Pandemi Covid-19 Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

Edwin Wira Adikusuma Hartawan (2020) Excessive Pricing Pada Penjualan Produk Masker Ditengah Pandemi Covid-19 Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (696kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf

Download (128kB)
[img] Text (BAB 1)
3. BAB I.pdf

Download (148kB)
[img] Text (BAB 2)
4. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only until 22 June 2024.

Download (312kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
5. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only until 22 June 2024.

Download (275kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
6. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only until 22 June 2024.

Download (124kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR BACAAN.pdf

Download (226kB)
[img] Text (PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI)
Pernyataan Kesediaan Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dalam masa pandemi COVID-19 ini, masker kesehatan merupakan salahsatu produk yang digunakan sebagai alat pelindung diri dari penularan virus COVID-19. Keadaan ini menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat atas produk masker kesehatan. Peningkatan jumlah permintaan yang meningkat dan tidak diikuti oleh peningkatan jumlah produksi atas produk masker kesehatan dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang memperjual belikan produk masker kesehatan untuk menaikkan harga jual produknya. Hal ini ditambah dengan adanya tindakan oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan atas masker kesehatan dan menjualnya kembali dengan harga berkali-kali lipat.Tindakan menetapkan harga tinggi secara berlebihan dengan memanfaatkan posisi dominan pelaku usaha disebut sebagai excessive pricing. Menanggapi kejadian ini, ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI Sudaryatmo, kemudian meminta KPPU sebagai lembaga yang berwenang mengawasi persaingan usaha di Indonesia untuk melakukan penyelidikan atas maraknya fenomena kenaikan harga masker di pasaran agar keadaan menjadi tetap kondusif. Namun, KPPU sebagai lembaga pengawas persaingan usaha melalui penelitian inisiatif yang dilakukan pada bulan februari hingga maret tahun 2020 merilis Siaran Pers No.14/KPPU-PR/III/2020. Siaran pers ini menyatakan belum adanya pelanggaran oleh pelaku usaha dalam perdagangan produk masker kesehatan,dimana kenaikan harga masker libih dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Maka kemudian diperlukan penjabaran lebih lanjut untuk membuktikan apakah terdapat pelaku usaha yang menetapkan excessive price dalam perdagangan produk masker kesehatan dalam masa wabah pandemi COVID-19 ini ataukah peningkatan harga pada produk masker kesehatan hanya merupakan dampak ketimpangan pada mekanisme pasar berupa peningkatan permintaan yang tidak diikuti dengan peningkatan produksi oleh pelaku usaha masker kesehatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FH.134/21 Har e
Uncontrolled Keywords: Excessive Price; Persaingan usaha; Penyalahgunaan posisi dominan
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5410-5417.5 Marketing. Distribution of products
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K1000-1395 Commercial law
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Edwin Wira Adikusuma HartawanNIM031711133026
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSinar Aju WulandariNIDN0017127103
Depositing User: sugiati
Date Deposited: 22 Jun 2021 02:05
Last Modified: 22 Jun 2021 02:05
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/108075
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item