Prastiwi Novia Puspitasari (2020) Faktor Risiko Kejadian Stunting Anak Usia 1-5 Tahun Di Puskesmas Wire Kabupaten Tuban. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1 HALAMAN DEPAN .pdf Download (244kB)
	Text (ABSTRAK) 2 Abstract .pdf Download (62kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3 Daftar Isi .pdf Download (97kB)
	Text (BAB I) 4 Bab 1 Pendahuluan .pdf Download (85kB)
	Text (BAB II) 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (271kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6 Bab 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (74kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7 Bab 4 Metode Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (108kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8 Bab 5 Hasil dan Analisis Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (177kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9 Bab 6 Pembahasan .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (143kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10 Bab 7 Penutup .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (65kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11 Daftar Pustaka .pdf Download (104kB)
	Text (LAMPIRAN) 12 Lampiran .pdf Restricted to Registered users only until 2024. Download (618kB) | Request a copy
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) | Request a copy

Abstract

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi anak yang paling umum di seluruh dunia. Kabupaten Tuban menjadi salah satu daerah di Jawa Timur dengan prevalensi balita stunting yang cukup tinggi (28% pada tahun 2016). Prevalensi balita stunting dalam tiga tahun terakhir di Kabupaten Tuban masih di atas prevalensi Provinsi Jawa Timur yang berarti hal ini masih menjadi masalah bagi Pemerintah Kabupaten Tuban.Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi balita dan menjadi penyebab terjadinya stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Wire Kabupaten Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain cross sectional yang dilaksanakan pada 109 balita. Variabel dependen adalah kejadian stunting dan variabel variabel independen adalah faktor tingkat sosioekonomi keluarga, riwayat kesehatan dan praktek pemberian makan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Tinggi badan diukur menggunakan microtoise / baby length board. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap tinggi ibu (OR = 9,847; p = 0,045), tinggi ayah (OR = 7,580; p = 0,034), keragaman konsumsi (OR = 4,942; p = 0,042) dan konsumsi ikan ( OR = 3,522; p = 0,031) pada kejadian stunting pada anak usia 1-5 tahun. Faktor yang paling berpengaruh pada risiko stunting pada anak usia 1-5 tahun adalah tinggi badan orang tua. Dengan demikian, diperlukan strategi untuk meningkatkan deteksi dini faktor risiko stunting, yaitu tinggi ibu dan ayah dengan menyaring tinggi calon pasangan. Petugas kesehatan dapat melakukan kegiatan pemantauan status gizi balita dan memberikan panduan tentang konsumsi makanan balita sesuai dengan tahapan usia yang memenuhi kriteria gizi seimbang.

Actions (login required)

View Item