YUNI FERAWATI. S, 050610065
(2011)
KONTROL KUALITAS EKSTRAK DARI TIGA VARIETAS RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Rosc) MENGGUNAKAN PROFIL KROMATOGRAM KLT-DENSITOMETRI.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Untuk dapat menghasilkan suatu produk herbal yang berkualitas ada
beberapa hal yang harus dipenuhi seperti yang telah ditetapkan oleh WHO
mengenai beberapa parameter standarisasi dan kontrol kualitas untuk formulasi
produk herbal diantaranya meliputi kontrol kualitas dari raw material, preparasi
dan produk akhir. Berpatokan pada pedoman ini maka perlu dilakukan kontrol
kualitas dari bahan baku agar mutu dari bahan baku terjamin dan dihasilkan
produk yang berkualitas karena tidak seperti obat sintetik, obat herbal adalah
sistem campuran yang rumit. Dengan demikian, metode pilihan untuk identifikasi
obat yang berasal dari tanaman terutama ditujukan untuk mendapatkan
karakteristik dari semua komponen senyawa yang terkandung dalam tanaman
tersebut yang menunjukkan keberadaan komponen senyawa kimia.
Pada penelitian kali ini digunakan tiga varietas jahe yaitu jahe merah,
jahe emprit dan jahe gajah karena ingin dibuktikan bahwa perbedaan varietas
memberikan profil kromatogram yang berbeda yang berarti senyawa yang
terkandung juga berbeda karena perbedaan varietas, geografis dan iklim akan
mempengaruhi senyawa yang terkandung dalam suatu tanaman. Ketiga jenis jahe
ini akan dipreparasi menjadi beberapa macam jenis sediaan antara lain ekstrak
etanol 96 %, ekstrak etanol 70 %, ekstrak etanol 50 %, ekstrak air, godokan, infus
dan minyak atsiri. Preparasi yang bermacam-macam ini ditujukan sebagai
database untuk mengontrol sediaan di pasaran yang tersedia dalam berbagai
macam preparasi.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini semua diperoleh dari daerah
Probolinggo dan dipilih rimpang yang berumur 8 bulan. Alasan dipilih jahe yang
berumur 8 bulan dikarenakan pada usia ini kandungan hasil metabolisme
sekundernya maksimum sedangkan alasan semua varietas jahe diambil dari
daerah yang sama adalah untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
perbedaan kandungan senyawa kimia yang terkandung akibat perbedaan iklim dan
kondisi tanah.
Semua rimpang jahe diproses menjadi ekstrak 96%, 70%, 50%, ekstrak
air, godokan, infus dan minyak atsiri. Metode yang digunakan untuk ekstraksi
adalah metode maserasi. Setelah diperoleh ekstrak kental kemudian masingmasing
ekstrak dibuat larutan ekstrak dengan konsentrasi 4000 ppm. Metode yang
digunakan untuk analisis pada penelitian ini adalah KLT-densitometri. Larutan
sampel ditotolkan dengan linomat dan dieluasi dengan ADC (Automatic
Developing Chamber), eluen yang digunakan adalah toluen : Ea = 8 : 2.
Kemudian ditentukan profil kromatogram dan spektra UV dari setiap sampel dari
data Rf dan % area lalu dinormalisasi. Data normalisasi inilah yang akan diolah
dengan program multivariant analysis yaitu PCA Principle component analysis)
kemudian dilakukan pengujian sampel uji dengan SIMCA (Soft Independent
Modeling of Class Analogy).
Hasil pengolahan data dengan PCA menunjukkan terbentuknya
kelompok-kelompok sampel yang artinya bahwa pelarut dan varietas dari jahe
mempengaruhi senyawa yang yang terkandung di dalamnya. Lalu dengan SIMCA
menunjukkan bahwa pengujian dengan sampel uji 1 dan sampel uji 2 dapat
diketahui identitas sampel uji, ini dapat dilihat dari data coomans plot dan Si Vs
Hi. Sedangkan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi pembentukan tiap
model dapat dilihat dari data modeling power dan discrimination power.
Dari kesemua data di diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan
varietas dan pelarut memberikan perbedaan di komposisi kimia dimana tidak
hanya dapat diketahui dengan mata telanjang maka dengan metode chemometric
yaitu PCA dan SIMCA hal tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi.
Actions (login required)
|
View Item |