EDI PRASETIO HARTONO, 050710190 (2012) PENGARUH POLOXAMER 188 TERHADAP DISOLUSI ALOPURINOL DALAM DISPERSI PADAT ALOPURINOL – PVP K-30 – POLOXAMER 188. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text
hartono abstrak.pdf Download (308kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
hartono.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Peningkatan bioavailabilitas dari bahan obat yang sukar larut dalam air merupakan salah satu target dari pengembangan bahan obat selama beberapa dekade terakhir. Peningkatan bioavailabilitas dilakukan dengan cara meningkatkan laju disolusi. Alopurinol merupakan obat yang digunakan sebagai terapi untuk gout kronik. Alopurinol memiliki sifat kelarutan rendah dalam air dan permeabilitas yang tinggi, sehingga laju disolusi merupakan tahap penentu dalam kecepatan absorbsinya. Oleh karena itu, dipilih teknik pengembangan bahan obat yang dapat meningkatkan laju disolusinya. Salah satu cara yang dipilih untuk meningkatkan laju disolusi adalah membentuk sistem dispersi padat alopurinol dengan PVP K-30. Keuntungan menggunakan teknik dispersi padat, yaitu terjadinya pengecilan ukuran partikel, hambatan terjadinya kristalisasi bahan obat, peningkatan pembasahan, dan peningkatan solubilisasi. Meskipun dispersi padat dapat memberikan peningkatan laju disolusi untuk bahan obat yang sukar larut dalam air, namun penggunaan PVP K-30 sebagai polimer kurang praktis untuk bahan obat yang memiliki dosis relatif besar (≥ 100 mg) karena peningkatan laju disolusi sangat dipengaruhi oleh jumlah polimer, sehingga akan membutuhkan polimer dalam jumlah yang besar. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pembentukan sistem terner dengan penambahan surfaktan. Pada penelitian ini digunakan poloxamer 188 sebagai surfaktan. Penambahan poloxamer 188 cukup dalam konsentrasi rendah, sehingga sesuai untuk bahan obat dengan dosis besar. Mekanisme poloxamer 188 untuk meningkatkan laju disolusi alopurinol dengan mengurangi tegangan permukaan atau tegangan antarmuka. Selain itu, poloxamer mampu untuk beragregasi membentuk struktur misel. Pembentukan struktur ini merupakan salah satu keuntungan untuk solubilisasi dari obat-obat yang sukar larut dalam air. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa penambahan poloxamer 188 dalam sistem dispersi padat dapat mengurangi penggunaan polimer dan meningkatkan laju disolusi alopurinol dalam dispersi padat sistem terner alopurinol - PVP K-30 – poloxamer 188. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh poloxamer 188 sebagai surfaktan terhadap disolusi alopurinol dalam sistem dispersi padat alopurinol-PVP K-30-poloxamer 188
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK FF 375 11 Har p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | ALOPURINOL ; FOLIC ACID | ||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2012 12:00 | ||||||
Last Modified: | 09 Jun 2017 19:40 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10889 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |