Landia Setiawati and Retno Asih Setyoningrum and Makmuri MS (2009) Penanganan Batuk dalam Praktek Sehari-hari. In: Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, pp. 67-98.
Text (Artikel)
Penanganan Batuk dalam.pdf Download (3MB) |
|
Text (Peer Review)
Penanganan batuk dalam praktik sehari-hari.pdf Download (1MB) |
Abstract
Batuk merupakan keluhan yang paling sering dijumpai pada praktek sehari-hari, batuk kronik merupakan masalah utama rujukan pasien anak kepada dokter spesialis anak dan dokter spesialis respirologi anak. Batuk kronik atau berulang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, belajar, mengurangi nafsu makan, dan pada akhirnya berakibat gangguan tumbuh kembang anak. Orang tua pasien menjadi cemas lalu mengupayakan pemberian obat batuk yang berlebihan yang dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Batuk kronik seringkali menimbulkan rasa putus asa, biasanya pasien sudah dibawa berobat ke berbagai tempat dan sebelumnya sudah mendapatkan obat batuk bebas yang banyak terdapat di toko obat atau apotik. Tujuannya hanyalah untuk menghentikan batuk yang mengganggu tersebut. Apakah benar batuk harus dihentikan segera?. Batuk mempunyai fungsi mekanisme pertahanan sistem respiratorik. Batuk dapat mencegah aspirasi makanan, minuman dan benda asing dari luar. Batuk juga akan mengurangi sekret berlebihan yang diproduksi di dalam saluran respiratorik pada saat terjadi inflamasi. Selain itu batuk dapat berfungsi sebagai "alarm" adanya gangguan di sistem respiratorik atau sistem organ lain yang terkait. Tatalaksana batuk kronik harus ditujukan pada etiologinya. Sebagian besar penyebab batuk berasal dari sistem respiratorik, namun batuk kronik juga dapat disebabkan oleh kelainan di luar sistem respiratorik. Etiologi penyakit respiratorik pada anak berbeda dengan orang dewasa. Sebaliknya gejala yang sama bisa mengarah ke penyakit yang berbeda. Pada anak dapat dijumpai berbagai kelainan bawaan ataupun gangguan fungsi organ sebagai penyebab batuk kronik, hal ini jarang ditemukan pada orang dewasa. Batuk karena penyakit paru kronik tidak bileh ditekan, orang tua pasien perlu diberi penjelasan bahwa batuk harus diberdayakan untuk mengeluarkan sekret. Ada dua golongan obat batuk yaitu golongan antitusif yang berfungsi menekan batuk dan protusif untuk membuat batuk lebih efektif. Antitusif diberikan hanya bila terapi defenitif tidak berhasil, karena etiologinya tidak diketahui dan pada batuk perlu diberdayakan / dibuat optimal, yatu pada kelainan respiratorik yang menghasilkan banyak sekret, misalnya bronkiektasis, bronkitis, pneumonia, aielektasis paru. Untuk menentukan obat batu yang rasional pada batuk kronis, maka diperlukan pengetahuan mengenai patofisiologi, klasifikasi, pendekatan etiologi dan efek samping obat batuk. Pada tatalaksana batuk kronis perlu juga memperhatikan berbagai faktor non farmakologis seperti pengendalian alergen, olahraga, pengaturan diet dan pemberian suplemen.
Item Type: | Book Section | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | batuk kronik, manajemen, antitusif, protitusif | ||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics |
||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kesehatan Anak (Sub Spesialis) | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | arys fk | ||||||||
Date Deposited: | 16 Aug 2021 09:01 | ||||||||
Last Modified: | 16 Aug 2021 09:01 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/109345 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |