AISYAH ASMI (2015) STUDI PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN PADA PASIEN STROKE EMBOLI (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Departemen Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1.Halaman Judul.pdf Download (317kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2.abstract.pdf Download (237kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3.daftar isi.pdf Download (262kB) |
|
Text (PENDAHULUAN)
4.bab 1 pendahuluan.pdf Download (271kB) |
|
Text (KERANGKA KONSEPTUAL)
6.bab 3 kerangka konseptual.pdf Download (266kB) |
|
Text (TINJAUAN PUSTAKA)
5.bab 2 tinjauan pustaka.pdf Download (725kB) |
|
Text (METODE PENELITIAN)
7.bab 4 metode penelitian.pdf Download (244kB) |
|
Text (HASIL PENELITIAN)
8.bab 5 hasil penelitian.pdf Download (318kB) |
|
Text (PEMBAHASAN)
9.bab 6 pembahasan.pdf Download (359kB) |
|
Text (KESIMPULAN)
10.bab 7 kesimpulan.pdf Download (239kB) |
|
Text
11.daftar pustaka.pdf Download (290kB) |
|
Text
10.bab 7 kesimpulan.pdf Download (239kB) |
|
Text
12.lampiran.pdf Download (635kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
11.daftar pustaka.pdf Download (290kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
12.lampiran.pdf Download (635kB) |
Abstract
Stroke emboli merupakan stroke iskemik yang terjadi paling berat, beresiko tinggi menimbulkan emboli kembali, dan memiliki angka mortalitas yang tinggi. Penyebab stroke emboli diantaranya adalah karena embolisme yang berasal dari fibrilasi atrium dan karena tromboemboli aterosklerotik di arteri Salah satu terapi yang digunakan untuk stroke emboli adalah antikoagulan. Fungsi dari antikoagulan disini adalah untuk untuk mencegah kekambuhan dari stroke kardioemboli. Antikoagulan terdiri dari berbagai macam seperti heparin, LMWH (low molecular weight heparin), fondaparinux, dan antikogulan oral seperti warfarin, dabigatran, rivaroxaban, dan apixaban. Semua obat antikoagulan memiliki resiko perdarahan sebagai toksisitas utamanya. Penggunaan antikoagulan sebagai terapi memiliki resiko perdarahan yang tinggi sehingga perlu adanya proses pertimbangan sebelum memberikan keputusan terapi antikoagulan. Dalam terapi perlu dilakukan pemilihan antikoagulan yang bersifat individual serta adanya monitoring yang tepat secara rutin untuk memantau hasil pengobatan dan kemungkinan efek samping yang terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan studi penggunaan antikoagulan pada pasien stroke emboli. Penelitian ini merupakan penelitian observasional bersifat retrospektif dengan metode pengumpulan data secara cross-sectional, yang bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan serta menganalisis adanya DRP (Drug Related Problem) pada pasien stroke emboli. Penelitian ini dilakukan di Ruang Rekam Medik dan Ruang Rawat Inap Departemen Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan sampel berupa rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi pada periode Januari 2012 – Desember 2014. Kriteria inklusi dalam penentuan sampel adalah seluruh rekam medis pasien dengan diagnosis stroke emboli yang menerima terapi antikoagulan dan dirawat di ruang rawat inap Departemen Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dari 162 rekam medis yang diperoleh, terdapat 24 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian pada 24 kasus diketahui bahwa etiologi terbanyak dari stroke emboli adalah fibrilasi atrium (64%). Jenis antikoagulan yang digunakan adalah warfarin (92%), dabigatran (12%), enoksaparin (4%), fondaparinux (4%), dan rivaroxaban (4%). Nilai CHADS2 dari 16 pasien stroke emboli dengan fibrilasi atrium berada pada rentang 1-6, dan nilai CHA2DS2-VASc sebesar 2-3. Warfarin diberikan dalam rentang dosis 0,5-6 mg, bervariasi sesuai dengan nilai INR pasien. Dabigatran diberikan dalam dosis 2x110 mg. Enoksaparin diberikan dalam dosis 2x60 mg, fondaparinux diberikan dalam dosis 1x2,5 mg, dan rivaroxaban sebesar 1x15 mg dengan lama terapi bervariasi. Dalam penelitian ini, juga teridentifikasi 2 macam DRP. DRP pertama adalah efek samping mencakup pemanjangan INR pada penggunaan warfarin dan pendarahan yang terjadi karena penggunaan warfarin dan fondaparinux. DRP kedua adalah interaksi obat warfarin dengan ASA, ciprofloxacin, kotrimoksazol, karbamazepin, dabigatran, enoksaparin dan dabigatran dengan amiodaron. Pada hasil penelitian ini terapi antikoagulan yang diberikan telah sesuai dengan guideline dari PERDOSSI (Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) 2011 yang digunakan sebagai pedoman dalam penatalaksanaan terapi stroke emboli di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF FK 33 15 Asm s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | STROKE; ANTICOAGULANTS | ||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions |
||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmakognosi Fitokimia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 03 Mar 2016 12:00 | ||||||
Last Modified: | 08 Jun 2020 04:43 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10935 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |