Agustina, 050212504 (2006) STABILITAS FISIK DAN EFEKTIVITAS SEDIAAN TABIR SURYA KOMBINASI OKSIBENSON DAN OKTIL METOKSISINAMAT DALAM BASIS GEL CARBOMER 940 DENGAN PENAMBAHAN ASAM GLIKOLAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-agustina-4510-ff125_0-k.pdf Download (424kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-agustina-4510-ff125_07.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Paparan sinar matahari memiliki dua efek, yaitu efek yang menguntungkan dan merugikan. Efek merugikan dari sinar matahari terutama disebabkan adanya radiasi ultraviolet (UV). Untuk mencegah efek buruk dari sinar matahari dapat dilakukan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan tabir surya. Berdasarkan mekanisme kerjanya, tabir surya dibedakan menjadi 2, yaitu tabir surya fisik dan kimiawi. Tabir surya kimiawi bekerja dengan menyerap radiasi UV-A dan UV-B. Kombinasi tabir surya anti UV-A dan anti UV-B dapat menghambat radiasi UV dengan spektrum lebih luas dan meningkatkan harga SPF (Sun Protection Factor). Salah satu kombinasi bahan tabir surya kimiawi yang banyak digunakan adalah oksibenson (anti UV-A) dan oktil metoksisinamat (anti UV-B). Di sisi lain, paparan radiasi UV dapat memicu pembentukan pigmen melanin sebagai respon tubuh untuk mencegah kerusakan kulit. Produksi melanin yang berlebihan dapat menyebabkan hiperpigmentasi yang dapat mengganggu penampilan seseorang. Usaha untuk mengatasi gangguan pigmentasi adalah dengan menggunakan kosmetika pencerah kulit. Salah satu bahan aktif pencerah kulit yang sangat diminati masyarakat dewasa ini adalah golongan AHA (alpha hydroxy acid), misalnya asam glikolat. Saat ini banyak dijumpai produk-produk kombinasi pencerah kulit dan tabir surya dalam satu formula sehingga lebih efisien. Selain itu, kombinasi ini juga menguntungkan, karena penggunaan produk pencerah kulit dapat menyebabkan kulit menjadi fotosensitif, sehingga pada pemakaiannya perlu dikombinasikan dengan bahan tabir surya yang dapat menapis sinar matahari. Efektivitas sediaan tabir surya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah derajat keasaman (pH), baik pH dari basis sediaan atau karena penambahan bahan lain yang bersifat asam seperti asam glikolat. Selain itu, stabilitas fisik sediaan tabir surya yang diformulasikan dalam basis gel, khususnya gel carbomer, sangat dipengaruhi oleh pH sediaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas fisik dan efektivitas sediaan tabir surya kombinasi oksibenson dan oktil metoksisinamat (2 : 7% b/b) dalam basis gel carbomer 940 akibat penambahan asam glikolat (8, 10, dan 12% b/b). Uji stabilitas fisik dilakukan dengan pemeriksaan organoleptis, pH, dan daya sebar sediaan pada hari ke-2, 7, 14, 30, dan 60 setelah pembuatan. Sediaan dinyatakan stabil bila tidak mengalami perubahan organoleptis selama penyimpanan dan nilai KV pH dan daya sebar antar hari pengamatan tidak lebih dari 6%. Sedangkan uji efektivitas sediaan tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor) secara in vitro dengan metode spektrofotometri. Dari basil uji stabilitas fisik diketahui bahwa penambahan asam glikolat berpengaruh terhadap organoleptis, ditunjukkan dengan perubahan konsistensi sediaan selama penyimpanan, sedangkan warna dan bau sediaan relatif stabil. Nilai pH dan daya sebar sediaan juga relatif stabil selama 60 hari penyimpanan, ditunjukkan dengan nilai KV antar hari pengamatan tidak lebih dari 6 %. Dari basil uji efektivitas sediaan tabir surya diperoleh nilai SPF formula 1 (asam glikolat 8%) = 8,09 ± 4,25%; formula 2 (asam glikolat 10%) = 8,13 ± 5,54%; formula 3 (asam glikolat 12%) = 8,52 + 4,59%; sedangkan SPF formula kontrol = 6,94 ± 0,68%. Berdasarkan nilai SPF-nya, formula kontrol menunjukkan kategori efektivitas perlindungan ekstra, sedangkan formula 1, 2, dan 3 menunjukkan kategori perlindungan maksimal, sehingga penambahan asam glikolat dapat meningkatkan efektivitas sediaan tabir surya kombinasi oksibenson dan oktil metoksisinamat (2 : 7% bib) dalam basis gel carbomer 940. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna antara nilai SPF formula 1, 2, dan 3 pada kategori perlindungan maksimal, dilakukan uji anova satu arah. Dari basil uji anova diperoleh harga F hitung (1,036) lebih kecil daripada F tabel (5,14), maka tidak ada perbedaan bermakna dari nilai SPF sediaan. Dengan demikian perbedaan konsentrasi asam glikolat yang ditambahkan tidak menyebabkan perbedaan nilai SPF yang bermakna. Dari penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai aseptabilitas sediaan tabir surya yang mengandung oksibenson dan oktil metoksisinamat yang dikombinasi dengan asam glikolat, serta uji efektivitas asam glikolat sebagai pencerah kulit yang dikombinasi dengan bahan tabir surya oksibenson dan oktil metoksisinamat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF. 125/07 Agu s | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Oxybenzone, octyl methoxycinnamate, glycolic acid, gel, SPF, physical stability. | |||||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD1-999 Chemistry R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmastika | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 02 May 2007 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 12 Jun 2017 18:25 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10969 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |