Esti Ambar Widyaningrum (2006) KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK : Studi di Apotek Sekitar Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-widyaningr-4513-ff126_0-k.pdf Download (448kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-widyaningr-4513-ff126_07.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Paradigma pelayanan kefarmasian yang sekarang berkembang adalah pelayanan kefarmasian yang didasarkan pada filosofi "Pharmaceutical Care" atau diterjemahkan sebagai "asuhan kefarmasian". Definisi Pharmaceutical Care menurut International Pharmaceutical Federation (FIP) adalah tanggung jawab profesi dalam hal farmakoterapi dengan tujuan untuk mencapai keluaran yang dapat meningkatkan atau menjaga kualitas hidup pasien (ISFI, 2004). Filosofi ini adalah salah satu upaya di bidang kefarmasian untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Sampai saat ini peran apoteker dinilai belum optimal. Untuk itu sangat penting kiranya apabila dilakukan kajian mendalam yang berkaitan dengan evaluasi mutu pelayanan di apotek untuk tercapainya patient satisfaction. Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Menurut Parasuraman et. al, 1991, tingkat kepuasaan pasien dapat diukur melalui lima dimensi kualitas produk dan jasa yang meliputi : keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan sarana fisik (Supranto, 1997). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimanakah kesesuaian antara tingkat kepentingan unsur-unsur pelayanan menurut pasien dengan pelayanan/kinerja yang telah dilakukan di apotek sekitar RSU Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini dilakukan melalui survey cross sectional dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dengan membandingkan antara persepsi pasien terhadap tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dengan diagram kartesius. Sampel penelitian diambil secara random sampling sejumlah 100 pasien, sedangkan penetapan jumlah apotek dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Faktor-faktor pelayanan resep di apotek sekitar RSU Dr. Soetomo Surabaya yang kinerjalpelaksanaannya sudah sesuai dengan harapan pasien sehingga perlu dipertahankan meliputi : ketepatan jam buka; kecepatan pelayanan; keramahan dan kesopanan petugas; kesediaan untuk mendengar dan menjawab pertanyaan pasien, pelayanan tanpa memandang status sosial; informasi penggantian obat; tidak terjadi kesalahan pelayanan; informasi cara penggunaan dan rentang minum obat; etiket rapi dan jelas; kemasan rapi; kelengkapan obat; serta kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu. Pasien puas terhadap faktor-faktor pelayanan resep seperti tersebut di atas. Faktor-faktor pelayanan resep di apotek sekitar RSU Dr. Soetomo Surabaya yang pelaksanaanikinerjanya belum sesuai dengan harapan pasien sehingga menjadi prioritas utama untuk diperbaiki meliputi : keberadaan apoteker; informasi saat tepat minum obat; dan kemurahan harga that. Pasien kurang puas terhadap faktor-faktor pelayanan resep seperti tersebut di atas. Faktor-faktor pelayanan resep di apotek sekitar RSU Dr. Soetomo Surabaya yang kinerjanya dinilai cukup bagus namun dianggap kurang penting meliputi penggalian informasi dari pasien; informasi lama peracikan dan ketepatannya; penyerahan obat oleh apoteker; informasi efek samping dan interaksi obat; kadaluarsa dan cara penyimpanan; fasilitas di ruang tunggu; ketersediaan area konsultasi; serta keluasan dan keamanan area parkir. Pasien cukup puas dengan faktor-faktor pelayanan resep seperti tersebut di atas. Faktor-faktor yang pelaksanaannya sangat baik oleh apotek namun dinilai kurang penting oleh pasien sehingga terkesan berlebihan tidak terdapat dalam faktor-faktor pelayanan resep di apotek sekitar RSU Dr. Soetomo Surabaya. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di apotek sekitar RSU Dr. Soetomo Surabaya ini adalah sebanyak 50 % faktor pelayanan resep sudah sesuai dengan harapan pasien sehingga perlu dipertahankan pelaksanaannya, 10,71 % faktor pelayanan resep pelaksanaannya belum sesuai dengan harapan pasien sehingga menjadi prioritas utama untuk diperbaiki; 39,29 % faktor pelayanan resep telah dilakukan dengan cukup bagus oleh apotek namun dinilai kurang penting oleh pasien sehingga perlu dilakukan edukasi, terutama pemberian informasi mengenai efek samping dan interaksi obat serta penggalian informasi dari pasien. Memahami pengukuran pasien terhadap pelayanan resep di apotek menjadi keharusan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan apotek. Dari penelitian ini, mengingat bahwa masih terdapat perbedaan persepsi antara pasien dan farmasis terhadap tingkat kepentingan faktor-faktor pelayanan resep maka upaya sosialisasi tentang obat dan peran farmasis perlu ditingkatkan. Disamping itu, untuk memaksimalkan peran apoteker, perlu kiranya dilakukan pembinaan berkelanjutan oleh organisasi profesi, serta pemerintah perlu menyusun sistem regulasi yang kondusif bagi terciptanya layanan farmasi paripurna.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF. 126/07 Wid k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pharmaceutical Care, patient satisfaction, prescription service, Cartesion Axis | |||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG4301-4480.9 Trust services. Trust companies R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 02 May 2007 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 12 Jun 2017 18:27 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10970 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |