Kartika Sari S.T, 050312667 (2007) PENGARUH KOMPOSISI POLIMER HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA (HPMC) K15 DAN ETIL SELULOSA (EC) N22 TERHADAP PELEPASAN PIROKSIKAM DARI BASIS SEDIAAN PATCH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-kartikasar-9127-ff178_0-k.pdf Download (382kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-kartikasar-8710-ff178_08.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh komposisi polimer hidroksipropil metilselulosa (HPMC) K15 dan etilselulosa (EC) N22 terhadap pelepasan piroksikam dari basis sediaan hatch. Perbandingan HPMC K15 dan EC N22 sebagai basis yang digunakan adalah 1:9; 2:8; 3:7 sedangkan sebagai kontrol digunakan EC N22 sebagai basis. Total basis yang digunakan adalah 60% b/b dari berat sediaan. Komposisi bahan aktif dan bahan tambahan dibuat sama untuk setiap sediaan, yaitu piroksikam 5% b/b, metil akrilat 34% b/b, menthol 1% b/b dari berat sediaan, 2 g. Sediaan yang diperoleh masing-masing dievaluasi, yaitu meliputi organoleptis (bentuk, warna dan bau), keseragaman berat, Moisture Coniettt (MC) dan pelepasan piroksikam. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan uji ANOVA one wiry dan dilanjutkan dengan uji HSD jika harga F hitung > F tabel. Pembuatan sediaan patch diawali dengan mencampur HPMC K15 dan EC N22 dalam pelarut campuran metanol-kloroform (l:l), kemudian piroksikam dan menthol juga dilarutkan dalam pelarut _yang sama. Campuran piroksikam dan menthol ditambahkan ke dalam campuran polimer, selanjutnya ditambah dengan metil akrilat. Sediaan dalam plate disk dikeringkan di lemari asam pada suhu kamar sampai berat konstan, kemudian dilakukan evaluasi. Uji keseragaman berat dilakukan dengan menimbang masing-masing sampel setelah berat konstan. Didapatkan berat sediaan patch piroksikam masing-masing adalah untuk formula kontrol sebesar 1,3298 + 0,0184 g; formula I sebesar 1,3974 0,0019 g; formula II sebesar 1,3679 ± 0,0203 g; dan formula III sebesar 1,3440 0,0186 g. Hasil uji keseragaman berat menunjukkan bahwa berat sediaan menurun mulai dari formula 1, 11, 111 dan vang terendah adalah formula kontrol. Uji Moisture Content (MC) dilakukan dengan menimbang sediaan patch piroksikam yang sudah konstan kemudian disimpan dalam desikator pada temperatur kamar selama 24 jam. Pada uji Moisture Confetti (MC) diperoleh °%MC untuk formula kontrol sebesar 3.46 ± 0.15 %; formula I sebesar 5,15 ± 0,20 %; formula II sebesar 4,38 ± 0,20 %; dan formula III sebesar 3,71 f 0,05 %. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada derajat kepercayaan 95% ada perbedaan bermakna pada harga %MC minimal satu pasang data. Hasil uji HSD membuktikan bahwa ada perbedaan bermakna %MC antara formula kontrol dengan FI dan 1711; Fl dengan FII dan FIII; 1711 dengan FIIL Berdasarkan data hasil uji MC tersebut menunjukkan %MC menurun dari formula 1, 1I, 111 dan yang terendah adalah formula kontrol. Uji pelepasan sediaan patch piroksikam dilakukan dengan alat tipe dayung dan menggunakan media dapar pH 1,2 selama 6 jam. Fluks yang diperoleh untuk masing-masing sediaan adalah sebagai berikut untuk formula kontrol sebesar 0,99 ± 0,05µg/cm2/menit½; formula I sebesar 2,13 ± 0,03µg/cm2/menit½; formula II sebesar 5,5I ± 0,26 µg/cm2/menit½; formula Ill sebesar 9,23 ± 0,46 µg/cm2/menit½. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada derajat kepercayaan 95% ada perbedaan bermakna pada harga fluks minimal satu pasang data. Hasil uji HSD inetnbuktikarl bahwa ada perbedaan bermakna fluks antara keempat formula dimana harga fluks formula III > formula II > formula I > formula kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi HPMC K15 menyebabkan peningkatan fluks sediaan patch piroksikanl. Formula dengan komposisi HPMC K15 dan EC N22, 3:7, menghasilkan pelepasan yang optimal karena formula tersebut menghasilkan fluks terbesar clan %MC terendah.

Actions (login required)

View Item