MARISSA YOVITA, 050312699 (2007) PREPARASI DRY ASHING DAN WET ASHING PADA PENETAPAN KADAR Mn DALAM SEDIAAN MULTIVITAMIN MINERAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-yovitamari-9273-ff82_08-k.pdf Download (374kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-yovitamari-8698-ff82_08.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan preparasi destruksi kering dan destruksi basah pada penetapan kadar Mn dalam sediaan multivitamin mineral dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom nyala. Logam berat Mn pada penelitian ini dipilih karena Mn dalam jumlah besar dapat menyebabkan racun/ toksik sedangkan dalam jumlah kecii diperlukan oleh tubuh dan banyak dicantumkan dalam sediaan multivitamin mineral. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan preparasi sampel destruksi kering dan destruksi basah pada penentuan logam berat Mn dalaun sediaan multivitamin mineral degan metode Spektrofotometri Serapan Atom nyala dan mengetahui preparasi sampel mana yang dapat memberikan hasil yang optimal serta menetapkan harga linearitas, akurasi dan presisi dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom nyala. Pada preparasi sampel destruksi kering memberikan akurasi yang dinyatakan dalam % recovery (97,53 ±4,99) %, dengan KV 5,12 %. Sedangkan preparasi destruksi basah diperoleh % recovery (84,83 + 4,81) dengan KV 5,67 %. Penentuan akurasi ini dilakukan dengan cara, forged menurut AOAC yaitu dengan melakukan penambahan larutan baku dengan kadar yang diketahui ke dalam sampel. Hasil penelitian kadar Mn dalam tablet multivitamin mineral dengan cara destruksi kering adalah 0,5048 mg/tablet (100,96 % dari yang tertera dalam etiket) sedangkan cara destruksi basah adalah 0,4877 mg/tablet (97,54 % dari yang tertem dalam etiket). Dari analisis data dilakukan dengan cara uji t dua sampel bebas (pooled t test) didapatkan harga thitung lebih besar daripada ttabel pada, derajat kemaknaan 0,05. Sehingga didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang bermakna antara preparasi sampel destruksi kering dan destruksi basah pada penetapan kadar togam berat Mn dalam sediaan multivitamin mineral. Hasil penelitian menunjukkan preparasi sampel destruksi kering memberikan hasil yang lebih optimal bila dibandingkan dengan preparasi sampel destruksi basah Hal ini disebabkan karena pada preparasi sampel destruksi kering, seluruh matriks senyawa organik akan habis dengan adanya proses pemanasan pada suhu 500°C. Sedangkan senyawa-senyawa anorganik yang berada di dalam sediaan terutama Mn, akan berada dalam bentuk oksida Untuk mengubah Mn Oksida menjadi ion Mn maka digunakan HCl sebagai pelarut. Pada preparasi sampel destruksi basah mampu mendestruksi lebih kuat untuk melepasim logam Mn dari ikatan senyawa biologis serta dapat melarutkan logam Mn menjadi bentuk ion. Disamping itu, penggunaan suhu destruksi yang rendah menyebabkan faktor kehilangan unsur analit karena penguapan menjadi rendah. Tetapi untuk sampel multivitamin mineral dengan cara destruksi basah dalam bentuk tablet diperoleh hasil penetapan kadar Mn lebih kecil dari yang diperoleh dengan cars destruksi keying (standar) sehingga perlu faktor konversi.

Actions (login required)

View Item