MOCH AROFAT WAHYU MUSTOFA, 030516271 (2009) WEBSITE SEBAGAI ALAT BUKTI BERUPA INFORMASI DAN DOKUMEN ELEKTRONIK DALAM TINDAK PIDANA CYBER PORNOGRAPHY. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-mustofamoc-10233-fh59-09.pdf Download (10kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-mustofamoc-9724-fh59-09.pdf Restricted to Registered users only Download (856kB) | Request a copy

Abstract

1. Proses kriminalisasi terhadap tindak pidana Cyber Pornography telah dilakukan pemerintah Indonesia. Pengaturan terhadap tindak pidana Cyber Pornography diatur di dalam pasal 27 ayat 1 undang-undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Di dalam undang-undang No. 11 Tahun 2008 Tentang informasi dan Transaksi Elektronik tidak mengenal istilah Cyber Pornography, akan tetapi definisi dan unsur-unsur dari Cyber Pornography terdapat di dalam isi pasal 27 ayat 1 undang-undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tersebut. 2. Website dan server log dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah dalam pembuktian tindak pidana cyber pornography berupa informasi dan dokumen elektronik. Sebagaimana diatur dalam pasal 44 undang-undang No. 11 Tahun 2008 Tentang informasi dan Transaksi Elektronik, bahwa informasi dan dokumen elektronik diakui sebagai alat bukti yang sah selain alat bukti lain yang disebutkan di dalam KUHAP. Dengan penggunaan forensik di bidang teknologi informasi dan ditunjang oleh keterangan ahli maka akan didapat bukti yang dapat dipertanggung jawabkan keotentikannya sehingga dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah.

Actions (login required)

View Item