Muhammad Ilyas, - (2021) Asuhan Keperawatan Risiko Ketidakseimbangan Cairan Pada Anak Dengan Demam Tifoid Di Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (690kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (85kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI .pdf Download (109kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I.pdf Download (156kB)
	Text (BAB II) 5. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until 28 September 2024. Download (381kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until 28 September 2024. Download (175kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until 28 September 2024. Download (496kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only until 28 September 2024. Download (145kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (208kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 28 September 2024. Download (968kB) | Request a copy
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) 11. KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan. Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi, gejala tifoid yaitu demam, mual muntah dan diare. Risiko ketidakseimbangan cairan merupakan penurunan, peningkatan atau percepatan perpindahan cairan yang diakibatkan oleh disfungsi intestinal pada anak dengan demam tifoid. Risiko ini jika tidak teratasi maka tejadi overhidrasi dan dehidrasi. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan risiko ketidakseimbangan cairan pada anak Demam tifoid di Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan. Metode. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus, subjek penelitian yang digunakan adalah empat pasien dan keluarga dengan masalah keperawatan yaitu risiko ketidakseimbangan cairan pada anak demam tifoid. Data diperoleh melalui observasi, wawancara kepada keluarga dan pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Untuk selanjutnya interpresentasi oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberi analisa secara deskriptif dengan menggunakan tahapan proses keperawtan. Hasil. Hasil studi kasus pada tahap pengkajian tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, diagnosa keperawatan yang muncul yaitu risiko ketidakseimbangan cairan, intervensi dan pelaksanaan ditekankan pada manajemen risiko ketidakseimbangan cairan yaitu memonitor status hidrasi, memonitor berat badan harian, mencatat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam, memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan, memberikan cairan intravena, implementasi sudah sesuai dengan teori, pada tahap evaluasi akhir masalah risiko ketidakseimbangan cairan teratasi di hari ketiga. Diskusi. Edukasi kepada keluarga tentang cara pemberian terapi dehidrasi, minum sesuai kebutuhan dan makanan apa saja yang banyak mengandung air seperti semangka, setroberi dan perbanyak makan kaya air.

Actions (login required)

View Item