AGUS SETIYONO, 049916555
(2007)
PENGUJIAN STOCKMARKET OVERREACTION DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) PERIODE 2005.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Fluktuasi harga saham dikait-kaitkan sebagai penyebab anomali pasar. Salah satu bentuk anomali yang dimaksud adalah anomali winner-loser. Anomali winner-loser menjelaskan bahwa saham yang pada mulanya menghasilkan abnormal return ekstrim positif (winner) atau abnormal return ekstrim negatif (loser) selanjutnya akan mengalami pembalikan (reversal), khususnya saham loser yang outperform terhadap saham winner. Adanya anomali ini telah mempopulerkan strategi investasi contrarian, yaitu: membeli saham loser selanjutnya menjualnya pada saat menjadi winner sehingga menghasilkan abnormal return signifikan positif.
De Bondt dan Thaler (1985) menyatakan hipotesis market overreaction dapat menjelaskan anomali winner-loser. Hipotesis market overreaction menjelaskan bahwa pasar cenderung bereaksi berlebihan terhadap informasi khususnya informasi baru yang dramatis. Pasar cenderung menetapkan harga saham terlalu tinggi sebagai reaksi terhadap berita yang dinilai baik. Sebaliknya, mereka akan memberikan harga terlalu rendah sebagai reaksi terhadap berita yang dinilai buruk. Fenomena ini menjadi berbalik ketika pasar menyadari telah bereaksi berlebihan terhadap informasi.
Tujuan penelitian ini adalah pengujian market overreaction di Bursa Efek Jakarta. Dengan menggunakan abnormal (market-adjusted) return, data harga saham mingguan tahun 2005, dan periode pembentukan dan pengujian portofolio selama 6 bulan, penelitian ini tidak menemukan terjadinya stock market overreaction. Dengan begitu, investor tidak dapat memanfaatkan strategi investasi contrarian. Penelitian ini juga tidak menemukan perbedaan kapitalisasi pasar yang signifikan antara kapitalisasi pasar saham winner dan saham loser.
Actions (login required)
|
View Item |