AFIDA FEBRIYANTI, 030315602 (2008) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN PERDAGANGAN ORANG : Study Kasus Putusan No. 2207/Pid.B/2006/PN.Sby. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-febriyanti-8177-fh2390-k.pdf Download (62kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-febriyanti-7967-fh23908.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perlindungan hukum bagi anak korban trafiking di Indonesia secara materiil sudah terpenuhi terlihat pada banyak undang-undang yang mengatur masalah tindak pidana perdagangan orang, yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) telah mengatur tentang tindak pidana perdagangan orang meskipun masih sangat umum yaitu pada pasal 295, pasal 296 dan pasal 297 KUHP, namun pasal 295, pasal 296 dan pasal 297 KUHP telah dicabut berdasarkan pasal 65 Undang-undang No. 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, Undang-undang No. 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, dan Undang-undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Dalam kasus Sella dan Rika ini seharusnya diterapkan pasal 83 Undang¬undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada Anang Mukti Riadi dan Titik Kholifah dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan untuk Tjokro seharusnya diterapkan pasal 83 Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 15 tahun penjara, subsidaer pasal 53 KUHP jo. Pasal 83 Undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. Pada saat kasus ini ada Undang-undang No. 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang belum berlaku, sehingga belum dapat diterapkan.

Actions (login required)

View Item