Dinda Divamillenia, - (2020) Pengaruh Teh Hijau (Camellia Sinensis) Dengan Bahan Aktif Egcg Terhadap Ekspresi Marker Fenotipe M2 Mikroglia Pada Model Middle Cerebral Artery Occlusion (Mcao). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (1MB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (233kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (568kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (373kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (536kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV MATERI DAN METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (798kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (821kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (365kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (230kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (509kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 October 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (EMBARGO) EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan defisit neurologis akibat gangguan pembuluh darah. Garis pertahanan pertama melawan cedera otak adalah mikroglia. Selanjutnya, mikroglia terpolarisasi menjadi fenotipe M1 atau M2. M2 diaktivasi oleh sitokin anti inflamasi yang mengatur CD206 dan menghasilkan sitokin anti inflamasi. Terapi stroke yang disetujui oleh FDA adalah tPA, tetapi kemanjuran dan keamanannya terbatas. Teh hijau (Camellia sinensis) mengandung EGCG ysng sangat melimpah. EGCG bersifat anti inflamasi sehingga telah terbukti berpengaruh pada transisi fenotipe dari M1 ke M2. Metode: Kami meneliti pengaruh teh hijau (Camellia sinensis) dengan bahan aktif EGCG terhadap ekspresi marker M2 (CD206). Tikus dibagi menjadi enam kelompok; kelompok kontrol (P0), tikus MCAO diberi 10mg/ kgBB EGCG (P1), 20mg/ kgBB EGCG (P2), 30mg/ kgBB EGCG (P3) dan 30mg/ kgBB ekstrak teh hijau (P4). Pengukuran ekspresi CD206 dilakukan dengan metode imunohistokimia. Ekspresi dinilai dalam skor Allred. Hasil: Jika dibandingkan dengan kelompok P0, mulai dari kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (p <0,05), begitu juga dengan P3 dan P4. Ada juga korelasi yang signifikan antara dua variabel (p <0,05) dengan korelasi positif. Kesimpulan: Terdapat peningkatan ekspresi CD206 sebagai marker M2 pada pemberian Camellia sinensis dengan bahan aktif EGCG pada Rattus norvergicus model Middle Cerebral Artery Occlusion (MCAO).

Actions (login required)

View Item