Ihsanul Amal, - (2020) Perbandingan Penggunaan Bone Wax Dan Chitosan Sebagai Bahan Hemostatik Pada Penyembuhan Tulang Paska Sternotomi Pada Kelinci New Zealand White (Oryctolagus Cuniculus). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (776kB)
	Text (RINGKASAN) 2. RINGKASAN.pdf Download (151kB)
	Text (ABSTRACT) 3. ABSTRACT.pdf Download (185kB)
	Text (DAFTAR ISI) 4. DAFTAR ISI.pdf Download (134kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) 5. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (127kB)
	Text (BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA) 6. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (341kB) | Request a copy
	Text (BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS) 7. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (135kB) | Request a copy
	Text (BAB 4 MATERI DAN METODE) 8. BAB 4 MATERI DAN METODE.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (220kB) | Request a copy
	Text (BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA) 9. BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (528kB) | Request a copy
	Text (BAB 6 PEMBAHASAN) 10. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (123kB) | Request a copy
	Text (BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN) 11. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (105kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (118kB)
	Text (LAMPIRAN) 13. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 4 November 2024. Download (770kB) | Request a copy
	Text (PERMOHONAN EMBARGO) 14 TKKLi.07-21-Embargo Ihsanul Amal - Ihsanul Amal.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) | Request a copy

Abstract

prosedur pembedahan pada jantung dan mediastinum. Perdarahan akan terjadi setelah sternum terbelah karena adanya diskontinuitas pembuluh darah dari sistem Haversian pada korteks sternum. Hemostasis yang efektif dari sternum sangat diperlukan untuk menjaga lapangan operasi tetap kering dan menghindari transfusi darah yang berlebihan selama operasi, serta mencegah dilakukannya reoperasi akibat perdarahan masif paska operasi yang selanjutnya dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada pasien. Salah satu bahan hemostatik yang umum digunakan paska sternotomi adalah bone wax. Bone wax yang berfungsi sebagai hemostat mekanis akan menghambat aliran darah dari pembuluh yang rusak pada trabekula tulang dan memfasilitasi pembentukan bekuan darah. Meskipun demikian, karena sifatnya yang tidak dapat diserap, keberadaan bone wax di antara fragmen tulang telah terbukti dapat mempengaruhi penyembuhan tulang, memicu reaksi inflamasi kronis, dan meningkatkan laju infeksi (Vestergaard et al., 2010; Wellisz et al., 2012). Di sisi lain, chitosan yang merupakan salah satu biopolimer yang terbanyak di alam, mempunyai kemampuan hemostat intrinsik yang dicapai melalui tiga mekanisme yaitu penyerapan plasma, koagulasi eritrosit, serta adhesi, agregasi, dan aktivasi platelet (Pogorielov et al., 2015). Dengan sifat biokompatible, biodegradable, anti mikroba, serta pro regeneratif, diduga penggunaan chitosan sebagai bahan hemostatik dapat meningkatkan penyembuhan tulang paska sternotomi. Dari penelitian secara in vivo pada 32 ekor hewan coba kelinci New Zealand White, didapatkan hasil berupa penggunaan chitosan sebagai bahan hemostatik dapat meningkatkan penyembuhan tulang paska sternotomi yang dibuktikan dengan jumlah sternum yang sembuh total (celah antar tulang sempit dan sejajar) lebih banyak secara signifikan (p-value: 0.033), jumlah sel raksasa benda asing lebih rendah secara signifikan (p-value: 0.036), serta jumlah osteoblast lebih tinggi secara signifikan (p-value: < 0.0001) dibandingkan dengan kelompok hewan coba yang menggunakan bone wax. Hasil tersebut sesuai dengan hasil beberapa penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa keberadaan bone wax pada tulang dapat menyebabkan pembentukan sel raksasa benda asing dan inflamasi pada jaringan sekitar, yang selanjutnya dapat memicu timbulnya jaringan granuloma dan reaksi fibrosis yang akan mengganggu aktivitas osteoblast sehingga menghambat proses osteosintesis (Alhan et al., 2014; Tavsaloglu et al., 2013; Wellisz et al., 2012).

Actions (login required)

View Item