Annisa Pratamasari, 070610057 (2011) EUROSCEPTICISM TERHADAP INTEGRASI EROPA: Kasus Penolakan Publik Belanda atas Constitutional Treaty 2004. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-pratamasar-19049-fis.hi.9-k.pdf Download (511kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-pratamasar-15845-fis.hi.9-e.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pada tahun 2004, Uni Eropa mengadakan referendum di negara-negara anggotannya, termasuk Belanda, untuk meratifikasi Constitutional Treaty yang sering disebut sebagai Konstitusi Eropa. Proses ratifikasi ini kemudian terhenti ketika publik Perancis dan Belanda, yang merupakan founding fathers Uni Eropa, menolak pemberlakuan Constitutional Treaty dengan angka pemilih diatas 60% dari seluruh jumlah populasi. Penolakan publik ini tidak diperkirakan sebelumnya karena publik Belanda dikenal sebagai pendukung kuat integrasi Eropa. Dengan fokus kepada publik Belanda, penelitian ini berusaha mencari alasan penyebab penolakan publik terhadap Constitutional Treaty. Penelitian ini menjawabnya dengan menggunakan kerangka pemikiran image European Superstate, Euroscepticim, dan opini publik. untuk menjawab rumusan masalah. Untuk menerangkan alasan penolakan publik Belanda, dijabarkan pula mengenai kondisi internal Belanda dan bagaimana sesungguhnya konstruksi Uni Eropa sehingga menimbulkan euroscepticism. Hasil penelitian membuktikan bahwa publik Belanda menolak Constitutional Treaty bukan karena penolakan terhadap integrasi Eropa secara umum, namun akibat euroscepticism terhadap beberapa isu seperti enlargement dan kemungkinan hilangnya kewenangan Belanda di Uni Eropa. Kata Kunci: Euroscepticism, opini publik, European Superstate

Actions (login required)

View Item