Suparto Wijoyo, - (2021) Sisik Melik Merdeka Melintasi Pandemi Covid 19. Jawa Pos, Jakarta.
Text (PEER REVIEW)
22. R.pdf Download (268kB) |
|
Text (FULL TEXT)
22. A.pdf Download (1MB) |
Abstract
Ketahuilah bahwa kata ”merdeka” itu lahir dengan diplomasi strategis dan taktis hebat para pejuang bangsa. Seperti dilaporkan verslaggever (reporter) surat kabar Darmokondo (1928), memang terdapat larangan pengucapan kata ”merdeka” dalam Kongres Pemuda Indonesia (1928). Polisi menyetop pembicara yang bersuara ”merdeka” sehingga rapat menjadi gaduh. Maka, sewaktu mengawali Kongres Pemuda Indonesia di Sabtu sore 27 Oktober 1928, yang berlangsung dalam pengawasan ketat aparatur kolonial, selaku ketua sidang, Soegondho tampil cerdik nan memukau: ”… toean-toean pembitjara soepaja djangan goenakan kata ’kemerdekaan’ … dan harap toean-toean haroes ’tahoe sama tahoe sadja’”.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukum Lingkungan; Pandemi Covid | ||||
Subjects: | K Law K Law > K Law (General) |
||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Khusnul Latifah | ||||
Date Deposited: | 20 Dec 2021 06:26 | ||||
Last Modified: | 03 Aug 2022 07:51 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/112860 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |