Lina Nurbaiti, - and Annis Catur Adi, - and Shrimarti Rukmini Devy, - and Timbuktu Harthana, - (2014) Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Masyarakat, Kebudayaan dan Politik (MKP), 27 (2). pp. 104-112. ISSN 2528-6013

	Text (Full Text) 50. Kebiasaan makan.pdf Download (946kB)
	Text (Turnitin) 50. Turnitin Kebiasaan Makan Balita Stunting pada.pdf Download (2MB)
	Text (Peer review) 50 Peer Kebiasaan makan balita stunting.pdf Download (2MB)

Abstract

Periode 1000 hari pertama kehidupan seorang anak merupakan periode yang sangat penting bagi pertumbuhan kognitif dan mental anak. Kekurangan gizi pada 1000 hari pertama akan berpengaruh pada kependekan anak intergenerasi, atau dikenal dengan stunting. Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan sel otak dan meningkatkan potensi risiko penyakit degeneratif. Lombok Tengah merupakan wilayah dengan prevalensi stunting pada Balita yang tinggi. Riset ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi; dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat kebiasaan pola makan yang diterapkan sehari-hari oleh masyarakat Suku Sasak yang menjadi faktor predisposisi munculnya stunting pada anak-anak Suku Sasak di lokasi penelitian antara lain: kurangnya asupan protein hewani, pemberian ASI kepada balita yang kurang tepat dan belum memenuhi standar gizi berimbang, serta adanya kepercayaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip gizi pada anak.

Actions (login required)

View Item