AGUS NURCHOLIS, 038311606 (1991) TINJAUAN HUKUM TENTANG EKSPLOITASI TANAH LIAT OLEH PENGRAJIN GENTENG DI DESA MOJOTAMPING KECAMATAN BANGIL KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MOJOKERTO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-nurcholisa-25477&no=5 Download (1kB)
Preview	Text (FULL TEXT) KKB KK-2 Per 1559-91 Nur t.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Di negara Indonesia, sistim perekonomian rakyatnya sebagian besar masih bercorak agraris, karena itu peranan tanah menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia. Hampir seluruh penduduk Desa Mojotamping Kecamatan Bangsal, Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto mata pencahariannya sehari-hari adalah membuat genteng. Bahan baku genteng adalah tanah liat. Untuk mendapatkan tanah liat, mereka harus menggalinya dari sawah atau pekarangan mereka.Tidak jarang mereka melakukan penggalian secara berlebihan, sehingga merusak lingkungan sekitarnya dan merugikan orang lain. Mereka beranggapan bahwa mereka dapat berbuat bebas terhadap tanah yang mereka miliki, termasuk mengambil bahan galian tanah liat yang terkandung di dalamnya. Pengambilan tanah liat dari tanah milik sendiri menurut Hukum Adat adalah sah, asal tidak merugikan orang lain. Dilain pihak UUPA memberikan pengaturan tersendiri terhadap pengambilan bahan galian yang ada dalam tubuh bumi yaitu dengan UU No.11 Th.1967. Sementara itu pengaturan secara khusus mengenai pengambilan tanah liat dari tanah milik sendiri belum dikenal di desa Mojotamping, sehingga mereka tetap melakukannya sampai sekarang. Menurut UU No.11 Th.1967 untuk dapat melakukan eksploitasi tanah liat harus mempunyai hak eksploitasi (Surat Ijin Pertambangan Daerah). Tetapi kenyataannya tak seorangpun penduduk Mojotamping yang telah memiliki surat ijin yang dimaksud.

Actions (login required)

View Item