Mimikri: Dialektika Identitas Dalam Tetralogi Pulau Buru Ditinjau Dari Studi Wacana Pascakolonial

Diah Ariani Arimbi, - and Maimunah, - and Lina Puryanti, - (2002) Mimikri: Dialektika Identitas Dalam Tetralogi Pulau Buru Ditinjau Dari Studi Wacana Pascakolonial. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
KKB 899 221 Ari m.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ada dua masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini, yakni (1) bagaimana persoalan mimikri terwakili melalui tokoh-tokoh utama dalam tetralogi Pulau Bum ini (2) Bagaimana sebuah karya sastra mampu menggambarkan realitas sejarah? Penelitian ini bertujuan : Pertama, mengetahui realitas sejarah pergerakan nasional melalui karya sastra, kedua, Mengetahui fungsi pemaknaan studi wacana pascakoloniaI terhadap karya sastra. Sedangkan kontribusi penelitian adalah untuk mengetahui sejarah pergerakan nasional melalui transformasi fakta sejarah dalam sebuah karya sastra dan disamping itu untuk menumbuhkan sikap patriotisme pada pembaca melalui pembacaan sebuah karya sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif diskriptif analisis. Data utama diambil dari tulisan Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Tetralogi Pulau Bum. Pemahaman data dalam karya dikaji melalui kajian Poskolonial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Tetralogi Pulau Bum hubungan antara bangsa penjajah dan yang terjajah beriangsung dalam relasi hirarkis. Superioritas bangsa penjajah (Eropa) kemudian menimbulkan ketidakadilan. Konstruksi whiteness is rightness yang diciptakan penjajah membuat bangsa terjajah berkecenderungan berjuang untuk mencapai derajat yang sejajar dengan mereka yang berkulit putih. Kebijakan politik kolonial yang memberi kesempatan pribumi (walaupun sebagian kecil) untuk menikmati pendidikan dengan kurikulum Belanda turnt menciptakan peluang teIjadinya mimikri (peniruan). Politik Etis yang diterapkan pada akhir abad ke-19 memberi arah dan warna bam kehidupan pribumi karena bersinggungan dengan kehidupan modem. Pendidikan gaya Belanda yang menggunakan bahasa Belanda mempersempit bahkan menghapus jarak bahasa dan budaya. Pribumi terutama kalangan priyayi kemudian mempelajari dan mengadaptasi budaya Barat. Peniruan pribumi terhadap budaya penjajah meliputi beberapa aspek : yaitu cara berpikir, gaya hidup dll. TeIjadinya mimikri banyak ditentukan oleh kalangan atas yang memiliki kesempatan bersentuhan dengan budaya asing. Mimikri terhadap cara berpikir Barat seringkali dilakukan oleh pribumi yang telah mengalami pendidikan Barat. Dalam Tetralogi Pulau Bum, Mimikri disajikan Pramoedya melalui tokoh Minke, seorang putra bupati yang memiliki kesempatan bersekolah di HBS dan STOVIA. Latar belakang pendidikan Belanda menjadikan Minke sebagai pribumi yang hidup diantara dua identitas. Identitas sebagai priyayi Jawa yang berpendidikan tinggi dan mengadaptasi cara berpikir Barat dan identitasnya sebagai putra bupati. Identitas Minke mengalami metamorfosa dari semula yang memuja Belanda dan menghilangkan tradisi feodal kemudian menghantam Belanda berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya dari Belanda

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB LP 899.221 Ari m
Uncontrolled Keywords: Identitas, Literature, Histories, Studi Wacana
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0441 Literary History
Q Science > QH Natural history > QH1-278.5 Natural history (General)
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Creators:
CreatorsNIM
Diah Ariani Arimbi, --
Maimunah, --
Lina Puryanti, --
Depositing User: shiefti dyah alyusi
Date Deposited: 04 Apr 2022 07:47
Last Modified: 05 Apr 2022 01:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114524
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item