Analisis Kebutuhan Psikologis Anak Korban Bencana Alam Sebagai Dasar Penyusunan Model Pembelajaran Efektif Bagi Anak Pasca Stress Dan Trauma

Nurul Hartini, - and E.M.A. Subekti, - (2009) Analisis Kebutuhan Psikologis Anak Korban Bencana Alam Sebagai Dasar Penyusunan Model Pembelajaran Efektif Bagi Anak Pasca Stress Dan Trauma. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
KKB KK-2 LP 200-10 HAR A.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penanganan pasca bencana alam di Indonesia belum dilakukan secara komprehensif. Padahal, Indonesia termasuk negara rawan bencana karena letak geologisnya. yang berada pada cincin api, dikelilingi oleh gunung berapi. Selain itu, pada musim penghujan dan atau pasang air laut, beberapa daerah rawan bencana banjir akan mengalami bencana banjir. Secara psikologis, bencana alam pasti menghasilkan Post-Traumatic Stress. Post, traumatic Stress ini akan berpengaruh negative bagi perjalanan kehidupan individu-individu yang mengalaminya terutama anak-anak jika tidak tertangani secara baik. Penanganan berupa intervensi Post-Traumatic Stress merupakan hal yang harus segera dilakukan agar anak-anak memiliki harapan hidup lebih baik di masa depan. Intervensi yang tepat pada anak-anak dengan Post-Traumatic Stress haruslah didahului dengan analis is psychological needs. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka ada beberapa hal yang dipertanyakan : 1. Bagaimanakah gambaran psychological needs anak korban bencana alam banjir terkait dengan aspek kognitif, afeksilemosi, motivasi dan psikomotor/perilaku ? 2. Bagaimanakah pola pembelajaran yang terkondisikan dan berpengaruh signifikan pada psychological needs anak korban bencana alam banjir ? 3. Bagaimanakah model-model pembelajaran yang diterapkan pada anak korban bencana alam pasca stress dan trauma ? 4. Strategi yang bagaimanakah yang mampu mewujudkan penerapan pembelajaran efektifpada anak korban bencana alam banjir? Penelitian pada tahun I ini akan melakukan need assesment dengan mengidentifikasi psychological needs anak korban bencana alam khususnya banjir di Daerah Bojonegoro. Atau pada penelitian tahun I akan didapat dengan observasi, interview, kuesioner dan focus group discussion (FGD) pada s;gnifikant person yang dekat dan memahami psychological needs anak korban bencana alam. Tipe penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research. Data diperoleh dan 3 orang significan person melalui interview dan diskusi terfokus yang dilakukan kepada : (1) Guru-guru Taman kanak-Kanak dan Sekolah Dsar di daerah rawan banjir, yaitu: kecamatan Dander, Trucuk, Bojonegoro, Kanor, dan Baureno, Bojonegoro. Diskusi terfokus ini lebih ditujukan untuk mengerucutkan dari beberapa jawaban yang telah diperoleh dari data interview. Untuk itu, focus diskusi tetap diarahkan dan mengacu pada pedoman umum interview. Dalam diskusi terfokus ini subyek penelitian yang turut berpartisipasi dalam nelitian ini dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dan 5 - 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Post-traumatic Stress Disorders yang disebabkan oleh karena banjir tidak terjadi di daerah rawan banjir Bojonegoro. Masyarakat Bojonegoro bahkan sudah "berdamai" dengan bencana banjir. Masyarakat bojonegoro telah memiliki daya antisipasi terhadap bencana banjir, asalkan beneana banjir t dak berlangsung lebih dan 14 hari. Budaya gotong royong dan saling membantu pada asyarakat Bojonegoro telah membuat mereka mampu bersahabat dengan bencana, bahkan beberapa kelompok masyarakat mampu membangun resiliensi terhadap bencana banjir. sebagian kelompok masyarakat Bojonegoro mampu mengelola dan memproduksi perrtanian yang mampu bertahan, meski dilanda bencana banjir. Diantara produk pertanian artinya. untuk saat ini boleh disimpulkan bahwa anak-anak daerah rawan bencana banjir Bojonegoro secara emosional tidak mengalami gangguan perkembangan yang berarti. 2) Meski masyarakat dan anak-anak di daerah rawan banjir tidak mengalami posttraumatic streres disorders dan secara emosional sehat. namun dalam jangka panjang jika tidak tertangani dengan baik, dikuatirkan anak-anak akan mengalami penurunan motivasi pada tugas utama perkembangannya yaitu belajar. Kenapa demikian? Sampai dengan hari ini, peran pemerintah boleh dikatakan "hampir sangat minim" dalam mengembalikan ketercepatan anak-anak untuk kembali pada situasi normal untuk belajar dan sekolah. 3) belum ada model atau pola pembelajaran khusus untuk anak-anak pada saat banjir terjadi ataupun banjir mulai mereda. Sekolah masih menerapkan pola pembelajaran konvensional itu meminta anak-anak beJajar sendiri di rumah pada saat bencana banjir. Setelah banjir reda, butuh waktu 2 (dua) minggu atau lebih untuk mengembalikan anak-anak pada pola mbelajaran normal. Waktu kembali pada pola pembelajaran yang normal pun dapat berlangsung lebih lama ketika sarana prasarana sekolah mengalami banyak kerusakan dan alat tulis menulis atau peralatan dan perlengkapan sekolah siswa banyak yang rusak akibat banjir.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 200/10 Har a
Uncontrolled Keywords: Psikologi anak; bencana alam; stres; trauma
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF721-723 Child Psychology
R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry
Divisions: 11. Fakultas Psikologi > Psikologi Klinis
Creators:
CreatorsNIM
Nurul Hartini, --
E.M.A. Subekti, --
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 07 Apr 2022 05:00
Last Modified: 07 Apr 2022 05:00
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114800
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item