Gayung Kasuma, - and Listiyono Santoso, - (2009) "Dende" Tafsir Tradisional K1tab Simboer Tjahaja Dalam Relasi Gender: Dinamika Hukum Adat Dan Adaptasi Budaya Lokal Di Ogan Kometing IIir, Sumatera Selatan. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)
Text (FULL TEXT)
KKB KK-2 LP 201 - 10 KAS T.pdf Download (5MB) |
Abstract
Penelitian bermaksud memahami dan mengkaji aktivitas, perilaku gender dan relasi sosial masyarakat lokal yang berhubungan dengan tafsir tradisional terbadap kitab Simboer Tjahaja. Kemudian melihat model relasi sosial dan perilaku gender sebagai usaha-usaha untuk mengukur harmoni sosial di daerah Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Keberadaan kitab Simboer Tjahaja bagi masyarakat Sumatera Selatan pada umumnya dan• Ogan Komering Ilir pada khususnya merupakan jawaban atas fenomena sosial yang dialaminya. Simboer Tjahaja merupakan rangkaian malena konseptual dan simbolik yang melahirkan konsekuensi atas perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan etika atau sopan santun. Esensi pergaulan hidup dalam kitab Simboer Tjahaja ini tidak hanya menjadi hukum formal, tetapi juga menjadi kebiasaan umum dan identitas daerah. Secara geneologis, juga menjadi akar moralitas budaya dan konsep bidup masyarakat. Untuk lokasi penelitian, yaitu di Kecamatan Tulung Selapan secara geografis luas wilayahnya dan merujuk etnisitas masih kental memakai sistem adat ini. Pertimbangan memilih lokasi tersebut, karena sampai saat ini masih menerapkan sistem "dende (denda) atas perilaku gender terutama di daerah pedalaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang mengandalkan sumber pustaka dan wawancara, dengan pendekatan antropologi budaya. Secara sistematis penelitian dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: (I) pemetaan perilaku sosial-budaya; (2) kajian budaya lokal dan naskah kitab simboer tjahaja, (3) studi literatur; (4) perumusan jawaban dan rekomendasi model kebijakan atas basil penelitian lapangan. Dari perkembangan zaman, setelah penelusuran fenomena di Kecamatan Tulung Selapan terungkap fakta yang telah banyak. mengalami perubahan dan orientasi. Pergeseran yang terjadi dalam perspektif adalah terkait dengan motivasi wanita yang terjebak pada pusaran arus modernisasi, kepentingan ekonomis, dan globalisassi pergeseran terhadap 'dende' (denda) tersebut oleh masyarakat dengan tujuan dan motivasi untuk mencari uang (materi). Kasus ini pun terungkap apabila ada pengaduan (delik aduan) dari pihak korban atau pihak ketiga yang melihat kasus ini. Kalau tidak demikian, maka 'dende' (denda) tidak akan terjadi. Semua fenomena di atas adalah warisan lama yang harus dipertahankan sebagai adaptasi budaya lokal terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Selain itu, system adat ini merupakan nilai-nilai alternatif yang dapat dijadikan modal perubahan dan transfonnasi sosial di tengah masyarakat yang dinamis.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 201/10 Kas t | ||||||
Uncontrolled Keywords: | "Dende" (denda), Simboer Tjahaja, dinamika hukum adat | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K201-487 Jurisprudence. Philosophy and theory of law > K321-474 Schools of legal theory > K366-380 Sociology of law. Sociological jurisprudence | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia |
||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||
Date Deposited: | 07 Apr 2022 05:07 | ||||||
Last Modified: | 07 Apr 2022 05:07 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114802 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |