Pembuatan Antigen Egg Drop Syndrome’76 (Eds’76) Untuk Keperluan Diagnosis Dengan Uji Hambatan Hemaglutinasi

Nanik Sianita Widjaja, S.U., Drh. (1995) Pembuatan Antigen Egg Drop Syndrome’76 (Eds’76) Untuk Keperluan Diagnosis Dengan Uji Hambatan Hemaglutinasi. Laporan Penelitian. FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
2022_03_28_10_00_32.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penurunan produksi telur merupakan salah satu kendala yang sering dihadapi oleh peternak ayam pembibit maupun petelur. Diantara sekian banyak'faktor yang dapat menyebabkan penurunan produksi telur adalah penyakit Egg Drop Syndrome '76 (EDS'76). Uji hambatan hemaglutinasi (Hemagglutination Inhibition, HI) merupakan salah satu cara pemeriksaan serologis yang sering dilakukan, karena mudah, praktis serta mempunyai ni1ai keakuratan yang tinggi. Hanys saja yang menjadi kendala, antigen EDS'76 untuk Uji HI tidak mudah diperoleh di pasaran. Penggunaan antigen EDS'76 untuk uji HI dalam bentuk inaktif tentunya lebih baik, karena lebih aman dan stabil. Permasalahannya sekarang adalah: (1) Apakah virus EDS'76 yang telah diinaktivasi dengan pemanasan dan formalin dapat digunakan sebagai antigen untuk uji HI (2) Apakah titer HA dari antigen EDS'76 yang diinaktivasi tetap stabil setelah penyimpanan pada suhu 4°C? Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas dan dari hasil penelitian ini diharapkan memperoleh antigen EDS'76 untuk uji HI yang inaktif dengan titer HA yang stabil. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pembuatan antigen, tahap pengujian antigen dan tahap pengujian stabilitas antigen pada suhu 4°C. Pada tahap pembuatan antigen dilakukan pembiakan seed virus EDS'76 pada 60 butir telur itik berembrio umur 10 hari. Cairan e]mntois dari telur itik berembrio yang menunjukksn reaksi femoglutinasi (HA) positif dan reahsi hambatan hemagluti- nasi (HI) positif dikumpulkan dan selanjutnya dibagi aenjadi 6 perlakuan untuk dieroses sebagai berikut: cairan z lantois tanpa diinaktivasi, diinaktivasi denggan pemanasan 65•C selama satu jam, dengan formalin 0,1 X pada suhu .7°C selama 16 jam, dengan tormalin 0,5 X pada suhu 37•C selama tiBa jam aerta 6ombinasi antara pemanasan dengan formalin. Tahap pengujian antieen meliputi uji sterilias, uji inaktivitas serta kemampuan antigen dalam menglutinasikan eritrosit. Untuk menguji stabilitas antigen ›ada suhu 4°C dilakukan eengukuran titer HA dari antigen ;abolum disimpan dan setelah disimpan. Pengukuran dilakuan tiap dua minggu sampai selama 12 minggu. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa virus EDS’76 yang diinaktivasi dengan tormalin 0,1 X pada suhu 37°C selama 16 Jam dapat digunakan sebagai antigen untuk uji HI. Inaktivasi dengan formalin 0,5 % pada suhu 37°C selama tiga jam, baik tanpa pemanasan maupun dengan pemanasan tidak daeat digunakan pada pembuatan antigen EDS’76. Titer HA dari antigen EDS’76 yong diinaktivasi tetap stabil setelah penyimpanan pada suhu 4 c selam4 enam minggu. Atas dasar hasil Penelitian ini dikareanakan penelitian lebih lanjut tentang konsentrasi, suhu dan lnna inkubasi forrial ini untuk lnaktivasi virus B0S'76, sehinga dapat di peroleh antigen EDS 76 in aktif denhantiter HA yang sana dengan anti gen EDS 76 aktif serta stabilitas titer HA yang lebih lama .

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK 579.2 Pem 1
Uncontrolled Keywords: Virologi dan Imunologi
Subjects: Q Science > QR Microbiology > QR355 Virology
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF780.2-780.7 Veterinary microbiology, bacteriology, virology, mycology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Nanik Sianita Widjaja, S.U., Drh.NIDN-
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 08 Apr 2022 06:45
Last Modified: 08 Apr 2022 06:45
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114808
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item