Kearifan Ekologis Tengger: Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Lingkungain Berbasiskan Kearifan Lokal Masyarakat Adat Tengger

Listiyono Santoso, - and Gayung Kasuma, - and IIham Nur Alfian, - (2009) Kearifan Ekologis Tengger: Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Lingkungain Berbasiskan Kearifan Lokal Masyarakat Adat Tengger. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (FULLTEXT)
KKB KK-2 LP 203 - 10 SAN K.pdf

Download (7MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Riset ini berusaha mengungkapkan bagaimana pandangan hidup masyarakat adat Tengger yang terwujud dalam kearifan ekologis ketika memperlakukan alam IIngkunngan. Kearifan ekologis tersebut melembaga selama turun temurun yang diwariskan tidak hanya melalui proses belajar, melainkan juga proses pembiasaan hidup. Dalam konteks ini lebih dijelaskan tentang bentuk-bentuk pandangan hidup masyarakat adat Tengger yang berimplikasi kepada kemampuannya dalam mengelola alam lingkungan berbasiskan kearifan lokal atau nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakatnya. Secara lebih kongkret, berbagai bentuk nilai maupun sistem nilai dalam pandangan hidup tersebut menjadi kekuatan penting bagi masyarakat adat Tengger dalam menata kehidupannya. Hal ini terbukti dengan masih terinternalisasikannya nilai-nilai tersebut menjadi kearifan lokal yang dirawat dan diwariskan sebagai nilai-nilai luhur. Kemampuan ini kian berarti tatkala berbagai perubahan soslal yang melanda masyarakat adat Tengger tidak serta menggeser secara fundamental kearifan local yang ada. Justru semakin menunjukkan penguatannya. Fakta tentang kemandirian sosial ekonomi yang ada dalam masyarakat Tengger disertai dengan kondusifnya pengelolaan alam lingkungan baik di sekitar pemukiman maupun di tegalan dan di tengah hutan adalah bukti empiris betapa komunitas tersebut masih memegang kearifan ekologis. Upaya untuk mendeskripsikan pandangan hidup dan fungsinya dalam pengelolaan lingkungan di sekitar Tengger, dilakukan dengan pendekatan etnografis melalui upaya memahami secara mendalam arti dan makna berbagai peristiwa sosial, Berbagai bentuk penataan lingkungan yang tumbuh dan berkembang di komunitas adat tengger adalah bukti tentang bagaimana kearifan ekologis tersebut bekerja dan berfungsi. Agar penelitian ini terhindar dan romantisisme tentang komunitas adat dan dari bisa etnosentrisme dan dapat melukiskan suatu kebudayaan dalam bentuk thick description maka perlu memperhatikan prespektif etnik dan perspektif etik. Perspektif etnik adalah pendeskripsian kebudayaan dan sudut pandang orang yang diteliti, sedangkan perspektif etnik jlka mendeskripsikan kebudayaan berdasarkan konsep-konsep antropologis-metafisis. Namun demikian, penelitian ini juga lebih meletakkan posisi peneliti sebagal partisipan dalam berbagai aktivitas sosial yang ada dl dalam ritualitas orang-orang Tengger, sekaligus aktivitas pengelolaan alam lingkungannya yang bersumber dari paradigma kehidupan atau pandangan kosmologis orang-orang Tengger. Hal ini dilakukan agar penelitlan inl terlalu dominan perspektif peneliti, karena peneliti hanya akan menyampaikan 'apa adanya' berbagai kearifan ekologis orang-orang Tengger yang bisa jadi menjadi salah satu referensi bagaimana kearifan lokal dapat efektif digunakan untuk mengelola alam lingkungan. Justru asumsi peneliti, bahwa penataan alam lingkungan yang berbasiskan kearifan lokal lebih dekat dan nyaman dilakukan oleh masyarakat sekitar, daripada melalui sistem nilai yang bersumberkan dari luar komunitas mereka. Fakta yang tidak bisa diabaikan dari masyarakat Tengger adalah bahwa perubahan sosial yang berkembang dalam masyarakat Tengger - sebagaimana hasil riset Robert W. Hefner (1999) temyata tidak serta merta mengubah paradigma kehidupan masyarakat adat Tengger. Realitas masih berkembang dan tertanamnya nilai-nilai kearifan hidup masyarakat adat tengger adalah bukti masih relevannya kajian atas keunikan kebudayaan maupun keagamaan lokal yang melembaga dan dijalankan sebagal realitas sehari•hari warganya. Masyarakat tengger memiliki pandangan hidup yang terintemalisasi ke dalam berbagai tradisi yang ada dan berkembang secara dinamis. Pandangan hidup tersebut terbentuk melalui proses yang panjang dan menjadi sebuah nilai (value) yang berfungsi memberikan koridor bagi warga dalam menjalani interaksi, baik dengan !'lanusia yang lain, dengan lingkungan social, sekaligus lingkungan alam. Pandangan hidup itu memberikan sikap dan cara berpikir yang menjadi system pengetahuan (common sense) tentang bagaimana manusia memposisikan diri dalam alam lingkungan yang lebih luas. Alam tidak hanya dipahami sebagai memiliki nilai social ekonomi, tapi memiliki nilai mistik terutama berkaitan dengan fungsi lingkungan dalam memberikan sumber kehidupan bagi uman manusia.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 203/10 San k
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Tengger, kearifan ekologis, pandangan kosmologis
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Creators:
CreatorsNIM
Listiyono Santoso, --
Gayung Kasuma, --
IIham Nur Alfian, --
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 08 Apr 2022 01:04
Last Modified: 08 Apr 2022 01:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114848
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item